Untuk mengantisipasi arus modernisasi dengan berbagai macam dampakya,tentunya perlu disiapkan insan insan yang memiliki dua kompetensi sekaligus,yakni Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi(IPTEK) dan nilai nilai spiritualitas keagamaan(IMTAQ).kelemahan disatu sisi tersebut akan menjadikan perkembangan anak didik tidak seimbang,yang akhirnya akan menciptakan generasi yang pincang,karena itu potensi potensi insaniyah yang meliputi kedua hal tersebut secara bersamaan harus di internalisasi dan dikembangkan pada diri para anak didik.
SEJARAH MADRASAH
Madrasah pertama sepanjang sejarah Islam adalah rumah Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam[1], tempat ilmu pengetahuan dan amal saleh diajarkan secara terpadu oleh sang guru pertama, Muhammad Rasulallah. Ia sendiri yang mengajar dan mengawasi proses pendidikan disana, para As-Sabiqun al-Awwalun adalah merupakan murid-muridnya.(wikipedia)
Di Indonesia Madrasah lahir pada abad 20 dengan munculnya Madrasah Mamba'ul ulum Kerajaan Surakarta tahun 1905 dan sekolah Adabiyah yang didirikan oleh Syekh Abdullah Ahmad di Sumatera Barat tahun 1909. Madrasah berdiri atas inisiatif dan realisasi dari pembaharuan sistem pendidikan islam yang telah ada.
Saat ini MI di Indonesia telah mengalami perubahan secara makro,yang tidak hanya mengajarkan pendidikan agama tetapi juga pendidikan umum. MI sebagai lembaga pendidikan Islam kini ditempatkan sebagai pendidikan sekolah dalam sistem pendidikan Nasional yang ditunjang dengan SKB tiga menteri ( Menteri Agama,Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,dan Menteri Dalam Negeri)
Di Dusun Sudihati Kintamani Bangli Bali terdapat komunitas muslim yang telah lama sejak tahun 1922 berada di wilayah Kintamani Bali,pada tahun 2014 ini Masyarakat muslim disana berencana untuk mendirikan MI sebagai antisipasi dari perkembangan jaman sekaligus untuk membentengi para generasi penerusnya agar tidak mudah terjerumus dalam globalisasi yang kebablasan.pada tanggal 6 Juni 2014 bertempat di Masjid Bawah setelah Sholat Jum'at semua Elemen Masyarakat Muslim berkumpul untuk membicarakan Pendirian Madrasah Ibtidaiyah di Dusun Sudihati,didampingi oleh Bapak Kasi Pendis dan Kasi Bimas Islam akhirnya menemui kata sepakat untuk didirikan Madrasah Ibtidaiyah di Dusun Sudihati desa Kintamani. Sebagaimana yang disampaikan oleh Drs. H. Firdaus, M.Pd, Direktur Pendidikan Madrasah RI, diharapkan melalui pendidikan Madrasah siswa lulusannya tidak hanya menguasai pengetahuan tapi sekaligus juga mereka memiliki akhlak yang baik dan dapat melaksanakan praktek ibadah dengan baik.Dan betul betul menjadi sosok manusia seperti yang tertera dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional,yaitu bahwa tujuan pendidikan kiata adalah "Membangun Manusia beriman,bertaqwa, serta berakhlak mulia"
GALERI FOTO SAAT RAPAT BERSAMA
REGISTRASI PESERTA RAPAT
ANTRE YA PAK
PENJELASAN DARI BAPAK KASI PENDIS
BAPAK KASI BIMAS MEMBERIKAN SEMANGAT
SANGAT ANTUSIAS SEKALI
WARGA DUSUN SUDIHATI
SEBAGIAN REMAJA JUGA ADA
MENYIMAK VISI DAN MISI
JAWABAN BAPAK KASI PENDIS
REGESTRASI SUSULAN
PARA CALON WALI MURID
USULAN DAN SARAN DARI TA'MIR
SARAN DARI PEMERHATI PENDIDIKAN
SARAN DARI TOKOH PENDIDIKAN KINTAMANI
3 komentar:
semoga sukses selalu
Selamat dan sukses
Selamat dan sukses
Posting Komentar