Perilaku
manusia di tengah orang yang status sosialnya lebih tinggi, sama, dan yang
lebih rendah.
A. Kebutuhan manusia hidup bermasyarakat dengan
sesamanya.
Ketahuilah bahwasanya manusia itu
sangat membutuhkan akan kehidupan bermasyarakat dengan sesamanya sebab Ia tidak
mungkin mampu hidup seorang diri dalam menghasilkan segala sesuatu yang menjadi
keperluannya dan kebutuhan pokok kehidupannya seperti kebutuhan pangan papan
sandang keuntungan jiwa peluang kenikmatan serta keperluan lain yang berkaitan dengan
akal.
Sepotong roti dan pakaian tidak
mungkin akan sampai kepada kita kecuali keduanya telah melalui proses dari
sekian banyak manusia sepotong roti itu tidak mungkin sampai ke tangan kita
Sebelum bahannya ditanam kemudian diproses menjadi tepung dan selanjutnya
diproses menjadi roti demikian pula proses pembuatan pakaian dari kapas
misalnya dikumpulkan lalu dijadikan bahan tenun barulah dipotong dan dijadikan
pakaian begitulah proses pembuatan makanan dan pakaian Lalu bagaimana dengan
kehidupan ini oleh karena itu kita tidak akan bisa lari dari pergaulan dengan
orang lain dan menghindar dari kehidupan bermasyarakat dengan mereka yang
berbeda-beda baik dari segi adat akhlak maupun status sosialnya.
B. Macam-macam status
manusia dalam pergaulan
Macam status manusia yang ada di
hadapan kita ada tiga pertama orang yang statusnya Lebih Tinggi Ilmu keutamaan
maupun ahlaknya, seperti kedua orang tua para guru dan penguasa pemerintah
kedua orang yang statusnya sama seperti sanak famili kerabat dan teman Ketiga orang
yang statusnya lebih rendah baik dari segi derajat maupun keilmuan
IBU
Sesungguhnya ibunda mu
telah merasakan kesulitan yang sangat berat dan kepayahan yang beruntun semasa
mengandung dirimu kurang lebih 9 bulan,
Dan selama itu pula ibu
kamu merawat, menyusuhi, membersihkan pakaian, menjahit bajumu dan selalu
menjagamu dari segala mara bahaya serta kasih saying dan cintanya sepenuhnya
untuk mu.
Maka suatu kewajiban
bagimu dengan sekuat tenaga berusaha
untuk berprilaku yang baik dan sopan.
Dan selalu menolong demi
mendapat rido ibu dan kasih sayangnya, mendengarkan nasihatnya dan jangan
sedikitpun kamu menyinggung perasaan ibumu agar kamu dapat menngapai ridho
seorang ibu.
Ketahuilah seorang ibu
lebih di utamakan dari seorang ayah dalam hal menghormati dan memulyakan.
Sesungguhnya di ceritakan
hadist dari abi hurairah RA. “ bahwa ada seorang lelaki datang pada baginda
nabi dan bertanya : siapa orang yang paling berhak aku mulyakan……? Baginda
rosul menjawab ibumu dan jawaban dari pada baginda nabi beliau mengulangi tiga
kali barulah kemudian beliau mengatakan
ayah.
Di sebagian riwayat yang
masyhur dan kumpulan beberapa kalimat ma’tsurot (terkemuka) “surga berada di
telapak kaki para ibu.”
Maka patuhilah kedua
orang tua mu di sa’at beliau sudah tua karena berdasarkan firman Allah
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُ
وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًاۚ إِمَّا يَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ
أَحَدُهُمَآ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ
أُفّٖ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا
وَقُل لَّهُمَا قَوۡلٗا كَرِيمٗا
Dan Tuhanmu telah memerintahkan
supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada
ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia
AYAH
Andaikamn Kamu memahami
dengan watakmu mulai kecil bahwa ayah yang selalu menfasilitasi ke ada’anmu,
menyediakan kebutuhan mu mulai dari makanan, minuman, pakaiaan, pendidikan, dan
kebutuhan yang lain maka kamu akan menjujung tinggi di hatimu yang paling dalam
atas perjuangan kedua orang tuamu yang sangat berat demi mendidik dirimu,
apalagi kedua orang tua merupakan salah satu sebab terciptanya kamu di dunia
ini.
Kamu tidak akan
membahagiakan orang tuamu kecuali kamu mencintainya dengan ihlas karena ibu dan
ayah selalu merawatmu,
Muliayakanlah orang tua
yag telah menjaga mu dari bermacam-macam marabahaya sedangkan engkau masih kecil
tidak bisa memanfaatkan sesuatu serta tidak berdaya menghindari suatu apapun
yang dapat membahayakan.
Kerjakan semua nasihat
kedua orang tuamu dalam segala urusan yang bermanfaat dan dapat mengangkat
deajatmu misalnya menghafal pelajaran, berperangai yang sopan, berjalan dengan
tegap dan sopan, membiasakan perbuatan baik sejak waktu kecil agar menjadi
watak di saat remaja nanti.
Maka wajib bagimu
memulyakan kedua orang tua, tulus mencintainya serta menjahui sesuatu yang
dapat menyinggung perasaanya agar kamu memperoleh ridohnya serta tergapailah
segala cita-cita mu.
USTADZ/GURU
Sesungguhnya ustadz
adalah seseorang yang menyelamatkan kamu dari musibah kebodohan dan menanam
bibit di hatimu agar kelak engkau menjadi menusai sampurna, utama,
berpengetahuan luas serta menjadikan mu orang yang bijaksana.
Seorang guru juga
menunjukan kepada mu sesuatu yang bermanfaat dan yang membahayakan dan
menjelaskan hak-hak serta kewajiban mu, menjahukan kamu dari sifat-sifat hina
dan mendorong kamu agar berperangai dengan
sifat –sifat terpuji sehinggah kamu semakin di cintai di kalangan manusai serta
mereka memperhatikan mu dengan pandangan penuh
hormat dai jadikan seorang panutan.
Maka dari itu kamu wajib
memuliakan dan menghotmati seorang guru seperti tatkala kamu duduk dengan guru
duduklah dengan penuh ahlak, memuliakan dan memperhatikan dangan sungguh atas
nasihat nya.
Mengamalkan segala
petunjuknya, merendahkan diri, dan meyakini serta mendengarkan tutur katanya,
menjalankan perintahnya, sungguh-sungguh dalam belajar, berfikir sebelum
berbicara dengn guru, dan meninggalkan sesuatu yang dapat mengganggu pelajaran
mu, sehinggah kehidupan mu sehari-hari
sama persis dengan kehidupan para ulama yang sangat mulia, serta
meninggalkan kehidupan yang di penuhi dengan kabut kebodohan.
TEMAN DAN SAHABAT
Wajib bagi kamu
menggunakan ahlak yang sopan, senang dan menjaga perasaan seorang sahabat dan
teman dengan cara berbelas kasih, menunjukan rasa sayang mu pada mereka, lemah
lembut dalam pergaulan, tidak menyakiti perasaan teman, tidak menunjukan
prilaku yang jelek, dan menipu, menerima nasihatnya, bergaul dengan penuh
kebaikan, menyimpan rasa sakit teman, mengajarkan sesuatu yang bermanfaat,
menunjukkan kebaikann serta menjauhkan seorangh teman dari kejelekan,
Sebagai seorang teman
kamu harus rela memeberikan seseuatu yang kamu cintai kepada teman mu,
melupakan kekeliruhannya, dan berusaha memaafkan segala kesalahanya dengan
tujuan agar persahabatan mu tetap kekal bersamanya.
اِذَا اَنْتَ لَمْ تَتْرُكْ أَخَاكَ وَزَلَّةً * اِذَا
زَلَّهَا اَوْشَكْتُمَا أَنْ تَفَرَّقَا
Bila engkau
menginginkan persahabatan tanpa kesalahan, maka perpisahan itulah yang akan
terjadi .
Karena teman mu adalah
seseorang yang selalau menolonng mu dalam urusan kebaikan, memperhatikan semua
ke adaan mu, baik sendiri maupun di depan public, merahasiakan semua kejelekan
mu, menyelamatkan mu di saat engkau terpeleset, dia memahami keadaan hati mu
melalui cara kamu memandangnyha dan menyerahkan hartanya untuk kebahagiaan mu.
اَخَاكَ أَخَاكَ أِنَّ مَنْ لَا اَخًالَهُ * كَسَاعٍ اِلَي الْهَيْجَا
بِغَيْرِ سِلَاِح
Berteman lah, karenah seseorang
tanpa teman dia seperti pejuang yang sedang
menjalani peperangan tanpa sebilah
senjata.
عَلَيْكَ بِاِخْوَانِ الصَّفَا فَاِنَّهُـْم
# عِمَادٌ
اِذَا اسْتَنْجَدْتَهُمْ وَظُهُوْرً
وَمَا بِكَثِيْرِ اَلْفُ خِلٍّ وَ
صَاحِبٍ # وَاِنَّ عَدُوًّا وَاحِدًا
لَكَثِيْرٍ
Penyair lain
berkata : engkau harus memperoleh banyak teman yang baik, Karena sesungguhnya
mereka bagaikan pemimpin.apabila engkau meminta bantuannya maka akan terwujud. Seribu teman tidaklah
dikatakan banyak. Akan tetapi seorang musuh saja bias di bilang banyak.
BERAHLAK PADA TEMAN YANG
DERAJATNYA ADA DI BAWAH KAMU
Suatu keharusan bagi mu
untuk tidak banyak meminta keperluan kepada mereka, dan jangan sering bergaul
dengan mereka kecuali sesuai kebutuhan, karena pergaulan dapat mencuri watak
temannya (terpengaruh).
Sering melihat gambar
dapat menjadikan karaktermu seperti gambar tersebut, melihat pada kesusahan
akan membuat kamu gelisah, kebahagiaan akan membuatmu bahagia, bergaul dengan orang bodoh maka akan
mewariskan kebodohan kepadamu dan menjadikan mu hina.
اِذَا كُنْتَ فِيْ قَوْمٍ فَصَاحِبْ خِيَارَهُمْ * وَلَا
تَصْحَبُ الْاَرْدَىْ فَتُرْدَىْ مَعَ الرَّادِي
عَنِ الْمَرْءِ لَاتَسْأَلْ وَسَــلْ عَنْ قَرِيْنِهِ *
فَـــكُلُّ قَرِيْنٍ بِالْمُــقَارَنِ تَقْتَدِيْ
Jika kamu berada di
tengah-tengah golongan, maka pilihlah orang-orang pilihan mereka, dan jangan
bersahabat dengan orang bodoh maka kamu akan bodoh bersamanya,Jangan bertanya
pada seseorang tetntang ahlaknya, tapi lihatlah siapa temanya, karena seorang
teman dapat mempengaruhi watak teman yang lain.
TATAKRAMA
DAN PEKERJAAN BAIK
Tatakrama adalah
berperangai dengan sifat yang terpuji yang di ridhoi ALLOH dan baginda nabi
serta orang-orang yang berpendidikan luhur.
Ahlak yang baik adalah
lebih baiknya pemberihan ALLOH, lebih indahnya perhiasan, inti dari pada
manfaat akal, jiwa yang paling utama,
مَا وَهَبَ اللهُ لِامْرِءٍ هِبَةً * اَفْضَلَ مِنْ عَقْلِهِ
وَمِنْ أَدَبِهِ
هُمَا حَيَاةُ الْفَتَى فَاِنْ فُقِدَا * فَاِنَّ فَقْدَ
الْحَيَاةِ اَلْيَقُ بِـهْ
Tiada yang lebih utama
pemberian Allah kepada seseorang melainkan akal dan ahlaknya, karena akal dan
ahlak adalah kehidupan pemuda, jika tiada akal dan ahlak bagi seorang pemuda
maka lebih baik kehidupan baginya sudah tiada (mati)
MACAM-MACAM TATAKRAMA
Diantaranya; jujur,
sopan, peamlu, bijaksana, berkomunikasi dengan orang berilmu, diskusi,
menyimpan rahasia, menjaga harga diri, mencintai Negara, tidak sombong dan
membanggakan diri,
Jujur
Jujur adalah menceritakan sesuatu
sesuai dengan kenyataan.
Jujur merupakan sifat
yang yang sangat berpengaruh bagi agama, orang berakal, harga diri, terpuji dan
di kenal orang di kalangan masyarakat sebagai keperibadian yang sampurna, tiada
perhiasan yang lebih indah dari jujur, tiadak watak yang lebih sampurna selain
jujur, tiada pemberian yang paling istimiwa melainkan jujur, tiada berita yang
sopan di dengan selain jujur, tiada
usaha yang lebih bermanfaat selain jujur.
Allah azza wa jalla
berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ
وَكُونُواْ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ ١١٩
Hai orang orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah
bersama sama orang yang benar .
Dan ayat
إِنَّمَا يَفۡتَرِي ٱلۡكَذِبَ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بَِٔايَٰتِ
ٱللَّهِۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡكَٰذِبُونَ
١٠٥
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang
tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta
Nabi Muhammad berpesan
kepada cucunya sayidina hasan bin ali “ jauhilah perkara yang meragukan dan
kerjakan sesuatu yang meyakinkan, karena sesungguhnya kebohongan adalah
keraguan/kegelisaan sedangkan jujur adalah ketenangan.
وَمَا شَيْئٌ اِذَا فَكَّرْتَ فِيْهِ * بِاَبْعَدَ لِلْمُرُوْءَةِ
وَالْجَمَالِ
مِنَ الْكَذِبَ الَّذِي لَاخَيْرَ فِيْهِ * وَأَبْعَدَ
بِالْبَهَاءِ مِنَ الِّرجَالِ
Bila kamu berpikir
sesuatu yang tidak berguna, maka di dalamnya akan selalu menjauhkan terhadap
sifat muruah (perwira) dan kebaikan, daripada sifat dusta yang memangtidak ada
kebaikan di dalamnya dan juga lebih menjauhkan dari ketampanan seorang pria .
Maka suatu keharusan
bagimu menanamkan sifat jujur dari semenjak kamu kecil agar terbiasa menjadi
watak yang kekal, karean kejujuran adalah jembatan yang selalu menyelamatkanmu
serta solusi terbaik untuk menggapai ridho Allah dan semua manusia
Ketika kamu di tanyakan
sesuatu sedangkan kamu sedikit lupa dan tidak yakin akan jawabanmu maka wajib
bagi kamu untuk memikirkan matang-matang atas jawaban mu sebelum kamu
menyampaikan pada orang lain, dan jika jawabanmu kurang meyakinkan/ragu maka
jangan pernah memaksakan pada orang lain bahwa jawabanmu adalah yang paling
benar, tapi berilah gambaran bahwa pendapatmu seperti demikian belum tentu
benar dan tahqiq.
Kesimpulanya bahwa bohong
adalah paling jeleknya perkara yang sangat hina maka jahuilah, jika kamu
mendasari setiap tingkah ucapan mu denmgan kebohongan maka segala sifat jelekmu
akan Nampak di mata orang lain, dan harga dirimu akan mati seketika, dan sifat
hinamu akan semakin di jelek-jelekan.
Maka tanamlah bibit jujur
di jiwamu karena kejujuran adalah keselamatan.
Pergaulan yang baik
Pergaulan yang baik
adalah kemu berkecimpung pada orang lain dengan prasaan bahagia, lapang dada,
tutur kata yang lembut, wajah yang ceria dan tidak terlalu akrab, maka jiwa
maereka akan mengalir deras kepadamu (mengikuti jejak mu) dan mereka akan
semakin tertarik kepadamu sehinggah kamu mempunyai banyak teman, sedikit musuh,
setiap kesulitan akan terasa ringan, rizki mu akan lancer, dan teman-teman mu akan
memperlakukan mu dengan sangat terhormat dan memulyakan, semua teman-teman yang
kamu gauli dengan ahlak yang sopan, maka mereka tidak segan-segan mengerahkan
segala tenaganya agar bisa membuatmu bahagia dan mencintaimu, Allah dan rosul
juga selalau menyayangimu.
Baginda Rasulillah
bersabda :
اِنَّ اللهَ اِخْتَارَلَكُـمْ الْاِسْلَامَ دِيْنًا فَاكْرِمُوْهُ
بِحُسْنِ الْخُلُقِ وَالسَّخَاءِ فَاِنَّهُ لَا يَكْـمُلُ اِلَّا بِهِمَا
Artinya : sesungguhnya Allah telah
memilihkan Islam sebagai agamamu, maka muliakanlah( hiasilah ) agama itu dengan
budi pekerti yang baik dan kedermawanan, karena sesungguhnya Islam belum
sempurna kecuali dengan keduanya.Sebagian ulama berpesanah : ahlak yang baik saat bergaul
dengan orang lain menjadikan diri sendiri lebih tenang sedang orang lain
menjadi selamat karenanya, dan ahlak jelek menjadikan orang orang lain dalam
musibah dan dirinya sendiri merasa tertekan.
Dan syair yang berbunyi.
اِذَا لَمْ تَتّسِعْ اَخْلَاقُ قَوْمٍ * تَضِيْقُ بِهِمْ
فَسِيْحَاتُ الْبِلاَدِ
Jika prilaku suatu kaum
tidak terlihat baik, maka Negara yang di huninya akan terasa sangat sempit
kebaikanya.
Maka berusahalah agar
ahlak baikmu terus menyelimuti kehidupan mu baik dalam keadaan kamu jadi
pemimpin, di lengserkan, kaya, miskin, susah, sakit, tua, marah, maupun keadaan
yang menuntutmu untuk berubah prilaku.
Kamu harus tetap
mempertahankan ahlak yang baik dalam pergaulan bersama orang lain meskipun
keadaan peribadimu menuntut mu untuk sedikit mengurangi kesabaran, tertekan,
atau hatimu yang sangat sibuk dan gelisah, atau bahkan kamu tersinggung oleh
seseorang di sekeliling kita, karena ahlak yang baik tersebut dapat memperbaiki
prilakumu dan menyempurnakan apa yang kamu meliki.
Malu
Malu adalah menjaga lisan
(mulut) agar tidak mengucapkan kata-kata kotor yang di anggap rendah oleh alloh
dan semua manusia dan menjaga jiwa agar tidak mengerjakan pekerjaan nista yang
menjadi aib baginya,
Maka wajib bagi kamu agar
senantiasa mendahulukan sifat malu dan tidak meremehkan sifat malu tersebut.
Karena orang yang meremehkan sifat malu adalah orang yang sangat minim nilai
ahlaknya dan tidak memahami kewajiban yang seharusnya dia kerjakan secara
hakikatnya maka jangan mengentengkan sifat malu agar kamu tidak sombong, karena
sombong adalah sifat yang jelek dan hina serta terhalangi dari setiap kebaikan
dan keutamaan, dan selalu terjerumus dalam ke jelekan dan kesensaraan.
Nabi Muhammad bersabda
اَلْحَيَاءُ مِنَ الْاِيْمَانِ وَالْاِيْمَاُن فِي الْجَنَّةِ
وَاْلبِذَاءُ مِنَ الْجِفَاءِ واَلْجِفَاُء فِي النَّارِ
Artinya : sifat malu adlah sebagian
dari iman, dan iman adalah surge tempatnya. Sedangkan dusta adalah termasuk
bagian prilaku kasar, dan prilaku kasar tempatnya di neraka .
Ulama hikmah berkata :
barang siapa yang menggunakan sifat malu sebagai pakaianya maka cacat yang ada
pada dirinya tidak akan terlihat orang lain.
Seorang ulama berpesan
lewat tembangnya.
اِذَا قَلَّ مَاءُ الْوَجْهِ قَلَّ حَيَاءُهُ * وَلَا خَيْرَ
فِي وَجْهِ اَذَا قَلَّ مَاءُهُ
حَيَاءُك َفَاحْفَظْهُ عَلَيْكَ وَإِنَّمَا * يَدُلُّ عَلَى
فـِعْـلِ الْكَرِيْـمِ حَيَاءُهُ
Bila raut
muka tidak begitu berseri maka sifat malunya hanya sedikit. Engkau harus menjaga
sifat malumu,sesungguhnya menjaga sifat malu adalah hal yang terpuji .
Macam – macam malu
Sifat malu itu terbagi
menjadi tiga hal.
1.
Malu kepada alloh
2.
malu kepada manusia
3.
malu pada diri sendiri
Malu
kepada Allah adalah berusaha melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan
larangannya dengan menunjukkan terhadap diri sendiri bahwa Allah tidak
mengharamkan sesuatu melainkan dipenuhi dengan hal-hal yang mubah agar dapat
membantu kita untuk taat kepada-nya dan menjaga diri kita sendiri agar tidak
membayangkan tentang sesuatu yang ada kepada kita ini tak tampak oleh Allah
nanti, Dan Tiada suatu usaha kecil yang
luput dari penglihatanNya, demikian itu demi membantu dalam melaksanakan
perintah perintahnya dan menjauhi larangan larangannya.
Nabi Muhammad bersabda: Malu lah kamu semua kepada Allah dengan sebenar-benarnya . Rasulullah ditanya oleh sahabat Bagaimana kami berbuat malu yang sebenarnya kepada Allah..? Nabi menjawab Iyalah barangsiapa menjaga kepala dan sekelilingnya perut dan sekitarnya, meninggalkan kesenangan dunia dan cobaan, maka ia sungguh telah berbuat malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya.
Adapun malu terhadap sesama manusia adalah berusaha agar perilaku kita tidak menyakiti mereka tidak memandang mereka dengan pandangan buruk dan dalam membicarakan hak mereka tidak sampai menusuk hati dan tidak sampai meluncur di depan mereka, sebab kejelekan mereka itu bagi kita tidak ada Manfaat yang bisa dipetik dan tidak pula akan merugikan kita akan tetapi dalam membicarakan tentang hak mereka Bicaralah dengan kata-kata yang menggembirakan dan melapangkan jiwa mereka.
Dengan demikian, selama kita bergaul bersama mereka tidak akan timbul caci maki namun bila tidak, maka kita akan terjerumus dalam kerugian dan berakibat buruk bagi kita. Sebab caci-maki itu hanya terdapat pada orang-orang bodoh yang berpikir tolol. sedangkan Orang yang berpengetahuan dan cerdas ia akan berhasil mengatasi problema orang lain dengan lemah lembut bijaksana, Ramah, bukan dengan caci maki, kekerasan, banyak bicara, dan budi pekerti yang buruk.
Nabi bersabda : Barang siapa bertakwa kepada Allah, berarti ia berbuat baik menjaga diri pada manusia.
Seorang penyair berkata : Bila harga diri mu tidak kau jaga, dan kamu tidak takut kepada Allah, serta tidak mempunyai rasa malu terhadap sesama umat, maka terserah kamu apa yang akan kau perbuat.
Adapun malu terhadap diri sendiri adalah berusaha untuk menjauhi dari perbuatan yang tidak disenangi oleh sesama manusia, baik di kelas sendirian maupun ketika bersama orang lain, maka janganlah kita ceroboh terhadap perilaku yang kotor pada saat diri kita sedang sendirian, sebab hal itu akan menjadikan kebiasaan dan terbawa pada saat kita bergaul bersama orang lain yang akibatnya kita akan dihina dan tidak dihormati.
Seorang Arif bijaksana berkata : Dalam kesendirianku tak ubah nya ketika aku bersama yang lain, dan itulah pribadiku dan gelapnya malam ku, seperti terangnya siang ku.
Nabi Muhammad bersabda: Malu lah kamu semua kepada Allah dengan sebenar-benarnya . Rasulullah ditanya oleh sahabat Bagaimana kami berbuat malu yang sebenarnya kepada Allah..? Nabi menjawab Iyalah barangsiapa menjaga kepala dan sekelilingnya perut dan sekitarnya, meninggalkan kesenangan dunia dan cobaan, maka ia sungguh telah berbuat malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya.
Adapun malu terhadap sesama manusia adalah berusaha agar perilaku kita tidak menyakiti mereka tidak memandang mereka dengan pandangan buruk dan dalam membicarakan hak mereka tidak sampai menusuk hati dan tidak sampai meluncur di depan mereka, sebab kejelekan mereka itu bagi kita tidak ada Manfaat yang bisa dipetik dan tidak pula akan merugikan kita akan tetapi dalam membicarakan tentang hak mereka Bicaralah dengan kata-kata yang menggembirakan dan melapangkan jiwa mereka.
Dengan demikian, selama kita bergaul bersama mereka tidak akan timbul caci maki namun bila tidak, maka kita akan terjerumus dalam kerugian dan berakibat buruk bagi kita. Sebab caci-maki itu hanya terdapat pada orang-orang bodoh yang berpikir tolol. sedangkan Orang yang berpengetahuan dan cerdas ia akan berhasil mengatasi problema orang lain dengan lemah lembut bijaksana, Ramah, bukan dengan caci maki, kekerasan, banyak bicara, dan budi pekerti yang buruk.
Nabi bersabda : Barang siapa bertakwa kepada Allah, berarti ia berbuat baik menjaga diri pada manusia.
Seorang penyair berkata : Bila harga diri mu tidak kau jaga, dan kamu tidak takut kepada Allah, serta tidak mempunyai rasa malu terhadap sesama umat, maka terserah kamu apa yang akan kau perbuat.
Adapun malu terhadap diri sendiri adalah berusaha untuk menjauhi dari perbuatan yang tidak disenangi oleh sesama manusia, baik di kelas sendirian maupun ketika bersama orang lain, maka janganlah kita ceroboh terhadap perilaku yang kotor pada saat diri kita sedang sendirian, sebab hal itu akan menjadikan kebiasaan dan terbawa pada saat kita bergaul bersama orang lain yang akibatnya kita akan dihina dan tidak dihormati.
Seorang Arif bijaksana berkata : Dalam kesendirianku tak ubah nya ketika aku bersama yang lain, dan itulah pribadiku dan gelapnya malam ku, seperti terangnya siang ku.
Al Hilm
(Murah hati)
Murah hati adalah menguasai diri dari kemarahan dengan memberi belas kasih kepada orang lain, untuk menjaga dari hal-hal yang tidak kita inginkan, dan memberi maaf pada lawan kita meskipun kita mampu untuk membalasnya. Karena Rasulullah telah bersabda : Bila kamu mampu untuk membalas lawanmu, maka Maafkanlah dia semata-mata untuk mensyukuri kemampuan itu.
Disamping itu murah hati adalah memandang rendah terhadap orang bodoh yang melakukan perbuatan keji, untuk tujuan agar orang itu mengerti bahwa hal itu dilakukan akibat perbuatan dia sendiri, dan kita mampu merealisasikan diri untuk tidak melakukan seperti yang dilakukan orang tersebut.
Seorang penyair berkata: apabila seorang yang bodoh bertanya Maka jangan menjawab, jawaban yang baik adalah diam. Saya diam dari pertanyaan orang bodoh itu. kemudian dia menyangka, bahwa saya tidak punya kemampuan menjawabnya, padahal tidak.
Sebaiknya kita mengerti terhadap orang yang memang statusnya lebih tinggi dibanding kita, dan menjaga kehormatan kita dihadapan orang yang statusnya di bawah kita, serta suka memberi Maaf terhadap sesama manusia.
Penyair berkata suatu: keharusan bagi saya untuk memberi ampun kepada setiap orang yang berbuat salah terhadap saya, meskipun kesalahannya terhadapku sudah begitu banyak.
Sesungguhnya manusia itu hanya salah satu dari tiga macam yaitu orang
Mulia, dimuliakan, dan sama derajatnya, saya muliakan mereka yang derajatnya
diatas saya, dan saya ikuti
perilakunya yang baik,
suatu kebenaran itu wajib di Ikuti .Saya bermurah hati terhadap mereka yang
derajatnya di bawahku, dan menjaga jarak meskipun dicela orang lain, saya
memaafkan terhadap sesama manusia yang berbuat salah terhadapku memberi Maaf
adalah kebesaran.
MENAHAN KEMARAHAN
Ingatlah terhadap
kekuasaan Allah agar kita tidak sampai berbuat aniaya terhadap sesame,
pertimbangkanlah akibat dari kemarahan karena penyesalanlah yang bakal terjadi.
Imbalan dari sikap pemaaf dan ganjaran dari bermurah hati, kita akan memperoleh
perhatian mereka dengan cinta dan kasih saying.
PERCAKAPAN
Bercakap-cakap dengan
orang yang berakal (para cendekiawan) yang telah berpengalaman dalam berbagai
hal yang bisa memilah mana yang berbahaya dari segala kemanfaatan yang ada, dan
yang telah kaya informasi akan membuahkan banyak manfaat bagi kita Sebab mereka
dapat menunjukkan tata cara bergaul yang baik, dapat mengambil pelajaran dari
kejadian-kejadian yang telah lalu, dan mengerti perubahan zaman. Sehingga dengan
kita mengetahui perilaku manusia yang menyebabkan kita mengetahui bahwa
seseorang itu statusnya telah berangkat dan kehormatannya begitu sempurna,
serta tau juga kehinaannya dan harga dirinya telah menurun.
Penyair berkata : Tidak
ada kenikmatan yang kekal selain pembicaraan para cerdik cendekia
Penyair lain berkata
tidak ada orang yang mencela pada para cendekiawan seperti dirinya adalah lebih
pantas untuk dijadikan teman
Mendengarkan pembicaraan
Bila kita mendengarkan
pembicaraan salah seorang teman, sebaiknya kita mengharapkan wajah kita dengan
memperhatikan semua ucapannya, Jangan sampai ada yang mengganggu pendengaran
kita, bila ada sesuatu yang perlu ditanyakan tunggulah sampai dia selesai
berbicara, jangan memotong pembicaraannya dan janganlah menjawab pertanyaan
yang tidak diajukan pada kita, meskipun kita mengerti jawabannya, Demikian ini
jangan ditampakkan pada mutakallim atau orang yang berbicara
TATA CARA BERBICARA
Bila kita berbicara, maka
sebaiknya pembicaraan kita itu dapat diambil manfaatnya dan dapat menolak
bencana, bila tidak, maka pembicaraan kita akan dilecehkan dan tampak kebodohan
kita. usahakan pembicaraan itu kepada hal-hal yang manfaat sesuai dengan
situasi dan kondisi. Salah seorang penyair berkata : Dekatkan pembicaraanmu
pada situasi dan kondisi yang ada bila tidak maka pembicaraanmu itu hanya
sia-sia.
Dan hendaknya pembicaraan
itu singkat padat sesuai dengan kebutuhan sebuah pembicaraan yang ngelantur
akan membosankan.
Penyair yang lain berkata
: Pertimbangkan bila kamu berbicara, sebab aib atau cacat seseorang akan tampak
dari pembicaraannya
Penyair lain lagi juga
berbicara: telitilah bila kamu berbicara
dan jangan ngelantur dalam setiap pembicaraan
Pada waktu kita
berbicara, hendaklah menggunakan kata-kata yang baik, menarik yang tidak
membosankan atau mengejek, disesuaikan dengan maksud tujuan, antara ucapan
dengan perbuatan harus cocok, serta bicaralah dengan suara sedang. Apabila
terlalu mengeraskan suara maka pendengarnya akan menghindar, menyakitkan urat
leher, merusak suara dan memusingkan kepala, sedang berbicara dengan suara
terlalu pelan, akan menyulitkan pendengar oleh. karena itu berbicaralah dengan
suara yang sedang tidak terlalu keras dan tidak terlalu lemah.
Hendaknya berbicara itu
sesuai dengan kondisi pendengar. suatu contoh : bila pendengar atau yang diajak
bicara itu seorang petani, maka bicaralah tentang pertanian. bila yang diajak
bicara adalah seorang militer, maka bicaralah yang sesuai dengan bidangnya.
dengan begitu, dia akan mengatakan atau menceritakan sesuatu yang mungkin kita
tidak tahu juga dapat mengambil manfaat darinya.
Musyawarah
Bila kita menginginkan
suatu pekerjaan hendaknya dimusyawarahkan lebih dahulu dengan teman-teman yang
berpikir cemerlang, bagus pemahamannya kuat kepribadiannya, bersih hatinya bisa
dipercaya, bersih dari maksud tidak baik dalam hal yang di musawarah kan, serta
berpengalaman dalam berbagai hal, sehingga mereka mengerti mana yang bermanfaat
dan mana yang membahayakan ,juga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk, hal mana mereka dalam melihat suatu perbuatan dengan pandangan mata
hatinya. Sehingga kita akan mendapatkan pengetahuan maksimal baik dari segi
kebaikan, keburukan, manfaat dan tidaknya suatu pekerjaan yang akan kita
lakukan.
Musyawarah itu manfaatnya
sangat besar dan membuahkan hasil.
Allah berfirman yang
ditujukan kepada nabinya dan sebagai petunjuk bagi makhluk Nya dalam Al Quran,
Surat Ali Imron ayat 159 : “dan ajaklah mereka bermusyawarah dalam urusan
mereka.”
Dan FirmanNya lagi dalam
surat asy-syura ayat 38 “sedang urusan mereka adalah dengan musyawarah di
antara mereka.
Nabi Muhammad juga
bersabda : ‘ tidak ada kerugian bagi orang yang melakukan istikharah Dan Tiada
Sesal bagi orang yang bermusyawarah.
Penyair berkata : ‘
Berpeganglah pada ahli musyawarah dan minta bantuan lah pada orang yang Arif
bijaksana.
Menyimpan Rahasia
Bila kita melihat
problema yang menimpa keluarga kita, baik yang datangnya dari ayah ibu atau
salah satu dari keluarga kita. dan sampai terdengar oleh masyarakat, itu sangat
membahayakan dan mengkhawatirkan kita. Maka kita harus menyimpannya jangan
sampai menceritakan kepada seorang pun,agar keluarga selamat dari marabahaya
dan selamat juga dari kekhawatiran. Kita berjanji dengan kemampuannya untuk
dapat menyimpan rahasia dengan pikirannya yang jernih, tidak dibarengi anggapan
bahwa orang lain menghina kita. Sebab Berapa banyak sudah akibat dari
menyebarkan rahasia, seperti terjadi pembunuhan sesama teman dan tujuan
seseorang menjadi terhalang.
Nabi bersabda : ‘
Mohonlah pertolongan agar semua kebutuhan secara rahasia sebab setiap ada
kenikmatan di situ ada hasutan.
Ali karamallahu wajhah
berkata : Rahasiamu adalah tawananmu bila kamu mengungkapkannya maka kamulah
tawanannya.
Penyair berkata : Bila
seseorang mengungkapkan rahasia nya dengan lisannya dan orang lain mencelanya, maka
dia orang bodoh. Bila hati seseorang tidak mampu menyimpan rahasia dirinya maka
hati orang yang diberitahu Justru lebih tidak mampu.
Bila kita tidak mampu
menemukan jalan keluar dari menyimpan rahasia, maka sebaiknya kita memiliki
teman yang bisa dipercaya, berakal ,Memegang teguh agama dan benar-benar mampu
menyimpan rahasia, lalu curahkanlah rahasia kita kepadanya karena selagi orang
itu memiliki sifat-sifat Seperti di atas berarti sesuai dengan perkataan
seorang penyair :
Aku simpan rahasia
seseorang yang menitipkannya kepadaku, kemudian aku tempatkan rahasia itu di
lubuk hati yang paling dalam.
Akan tetapi saat aku menyimpan rahasia itu,
seakan Pada suatu hari aku tak mampu untuk tidak mengungkapkannya .Bukankah
rahasia dalam hati itu bagaikan mayat di liang lahat . Sebab aku yakin bahwa
setiap mayat yang ditanam itu menanti kebangkitan.
0 komentar:
Posting Komentar