Rabu, 28 Oktober 2015

TERJEMAH ATTAHLIYAH WA TARGIB PART 1

 F
Perilaku manusia di tengah orang yang status sosialnya lebih tinggi, sama, dan yang lebih rendah.

A. Kebutuhan manusia hidup bermasyarakat dengan sesamanya.
Ketahuilah bahwasanya manusia itu sangat membutuhkan akan kehidupan bermasyarakat dengan sesamanya sebab Ia tidak mungkin mampu hidup seorang diri dalam menghasilkan segala sesuatu yang menjadi keperluannya dan kebutuhan pokok kehidupannya seperti kebutuhan pangan papan sandang keuntungan jiwa peluang kenikmatan serta keperluan lain yang berkaitan dengan akal.
Sepotong roti dan pakaian tidak mungkin akan sampai kepada kita kecuali keduanya telah melalui proses dari sekian banyak manusia sepotong roti itu tidak mungkin sampai ke tangan kita Sebelum bahannya ditanam kemudian diproses menjadi tepung dan selanjutnya diproses menjadi roti demikian pula proses pembuatan pakaian dari kapas misalnya dikumpulkan lalu dijadikan bahan tenun barulah dipotong dan dijadikan pakaian begitulah proses pembuatan makanan dan pakaian Lalu bagaimana dengan kehidupan ini oleh karena itu kita tidak akan bisa lari dari pergaulan dengan orang lain dan menghindar dari kehidupan bermasyarakat dengan mereka yang berbeda-beda baik dari segi adat akhlak maupun status sosialnya.
B. Macam-macam status manusia dalam pergaulan
Macam status manusia yang ada di hadapan kita ada tiga pertama orang yang statusnya Lebih Tinggi Ilmu keutamaan maupun ahlaknya, seperti kedua orang tua para guru dan penguasa pemerintah kedua orang yang statusnya sama seperti sanak famili kerabat dan teman Ketiga orang yang statusnya lebih rendah baik dari segi derajat maupun keilmuan
IBU
Sesungguhnya ibunda mu telah merasakan kesulitan yang sangat berat dan kepayahan yang beruntun semasa mengandung dirimu  kurang lebih 9 bulan,
Dan selama itu pula ibu kamu merawat, menyusuhi, membersihkan pakaian, menjahit bajumu dan selalu menjagamu dari segala mara bahaya serta kasih saying dan cintanya sepenuhnya untuk mu.
Maka suatu kewajiban bagimu dengan sekuat tenaga  berusaha untuk berprilaku yang baik dan sopan.
Dan selalu menolong demi mendapat rido ibu dan kasih sayangnya, mendengarkan nasihatnya dan jangan sedikitpun kamu menyinggung perasaan ibumu agar kamu dapat menngapai ridho seorang ibu.
Ketahuilah seorang ibu lebih di utamakan dari seorang ayah dalam hal menghormati dan memulyakan.
Sesungguhnya di ceritakan hadist dari abi hurairah RA. “ bahwa ada seorang lelaki datang pada baginda nabi dan bertanya : siapa orang yang paling berhak aku mulyakan……? Baginda rosul menjawab ibumu dan jawaban dari pada baginda nabi beliau mengulangi tiga kali barulah kemudian  beliau mengatakan ayah.
Di sebagian riwayat yang masyhur dan kumpulan beberapa kalimat ma’tsurot (terkemuka) “surga berada di telapak kaki para ibu.”
Maka patuhilah kedua orang tua mu di sa’at beliau sudah tua karena berdasarkan firman Allah

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًاۚ إِمَّا يَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ 

أُفّٖ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلٗا كَرِيمٗا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia
AYAH
Andaikamn Kamu memahami dengan watakmu mulai kecil bahwa ayah yang selalu menfasilitasi ke ada’anmu, menyediakan kebutuhan mu mulai dari makanan, minuman, pakaiaan, pendidikan, dan kebutuhan yang lain maka kamu akan menjujung tinggi di hatimu yang paling dalam atas perjuangan kedua orang tuamu yang sangat berat demi mendidik dirimu, apalagi kedua orang tua merupakan salah satu sebab terciptanya kamu di dunia ini.
Kamu tidak akan membahagiakan orang tuamu kecuali kamu mencintainya dengan ihlas karena ibu dan ayah selalu merawatmu,
Muliayakanlah orang tua yag telah menjaga mu dari bermacam-macam marabahaya sedangkan engkau masih kecil tidak bisa memanfaatkan sesuatu serta tidak berdaya menghindari suatu apapun yang dapat membahayakan.
Kerjakan semua nasihat kedua orang tuamu dalam segala urusan yang bermanfaat dan dapat mengangkat deajatmu misalnya menghafal pelajaran, berperangai yang sopan, berjalan dengan tegap dan sopan, membiasakan perbuatan baik sejak waktu kecil agar menjadi watak di saat remaja nanti.
Maka wajib bagimu memulyakan kedua orang tua, tulus mencintainya serta menjahui sesuatu yang dapat menyinggung perasaanya agar kamu memperoleh ridohnya serta tergapailah segala cita-cita mu.

USTADZ/GURU
Sesungguhnya ustadz adalah seseorang yang menyelamatkan kamu dari musibah kebodohan dan menanam bibit di hatimu agar kelak engkau menjadi menusai sampurna, utama, berpengetahuan luas serta menjadikan mu orang yang bijaksana.
Seorang guru juga menunjukan kepada mu sesuatu yang bermanfaat dan yang membahayakan dan menjelaskan hak-hak serta kewajiban mu, menjahukan kamu dari sifat-sifat hina dan mendorong kamu agar  berperangai dengan sifat –sifat terpuji sehinggah kamu semakin di cintai di kalangan manusai serta mereka memperhatikan mu dengan pandangan penuh  hormat dai jadikan seorang panutan.
Maka dari itu kamu wajib memuliakan dan menghotmati seorang guru seperti tatkala kamu duduk dengan guru duduklah dengan penuh ahlak, memuliakan dan memperhatikan dangan sungguh atas nasihat nya.
Mengamalkan segala petunjuknya, merendahkan diri, dan meyakini serta mendengarkan tutur katanya, menjalankan perintahnya, sungguh-sungguh dalam belajar, berfikir sebelum berbicara dengn guru, dan meninggalkan sesuatu yang dapat mengganggu pelajaran mu, sehinggah kehidupan mu sehari-hari  sama persis dengan kehidupan para ulama yang sangat mulia, serta meninggalkan kehidupan yang di penuhi dengan kabut kebodohan.
TEMAN DAN SAHABAT
Wajib bagi kamu menggunakan ahlak yang sopan, senang dan menjaga perasaan seorang sahabat dan teman dengan cara berbelas kasih, menunjukan rasa sayang mu pada mereka, lemah lembut dalam pergaulan, tidak menyakiti perasaan teman, tidak menunjukan prilaku yang jelek, dan menipu, menerima nasihatnya, bergaul dengan penuh kebaikan, menyimpan rasa sakit teman, mengajarkan sesuatu yang bermanfaat, menunjukkan kebaikann serta menjauhkan seorangh teman dari kejelekan,
Sebagai seorang teman kamu harus rela memeberikan seseuatu yang kamu cintai kepada teman mu, melupakan kekeliruhannya, dan berusaha memaafkan segala kesalahanya dengan tujuan agar persahabatan mu tetap kekal bersamanya.

اِذَا اَنْتَ لَمْ تَتْرُكْ أَخَاكَ وَزَلَّةً * اِذَا زَلَّهَا اَوْشَكْتُمَا أَنْ تَفَرَّقَا

Bila engkau menginginkan persahabatan tanpa kesalahan, maka perpisahan itulah yang akan terjadi .
Karena teman mu adalah seseorang yang selalau menolonng mu dalam urusan kebaikan, memperhatikan semua ke adaan mu, baik sendiri maupun di depan public, merahasiakan semua kejelekan mu, menyelamatkan mu di saat engkau terpeleset, dia memahami keadaan hati mu melalui cara kamu memandangnyha dan menyerahkan hartanya untuk kebahagiaan mu.

 اَخَاكَ أَخَاكَ أِنَّ مَنْ لَا اَخًالَهُ * كَسَاعٍ اِلَي الْهَيْجَا بِغَيْرِ سِلَاِح

Berteman lah, karenah seseorang tanpa teman dia seperti pejuang yang sedang 
menjalani peperangan tanpa sebilah senjata.

عَلَيْكَ بِاِخْوَانِ الصَّفَا فَاِنَّهُـْم    #  عِمَادٌ اِذَا اسْتَنْجَدْتَهُمْ وَظُهُوْرً


وَمَا بِكَثِيْرِ اَلْفُ خِلٍّ وَ صَاحِبٍ #  وَاِنَّ عَدُوًّا وَاحِدًا لَكَثِيْرٍ

Penyair lain berkata : engkau harus memperoleh banyak teman yang baik, Karena sesungguhnya mereka bagaikan pemimpin.apabila engkau meminta bantuannya  maka akan terwujud. Seribu teman tidaklah dikatakan banyak. Akan tetapi seorang musuh saja bias di bilang banyak.
BERAHLAK PADA TEMAN YANG DERAJATNYA ADA DI BAWAH KAMU
Suatu keharusan bagi mu untuk tidak banyak meminta keperluan kepada mereka, dan jangan sering bergaul dengan mereka kecuali sesuai kebutuhan, karena pergaulan dapat mencuri watak temannya (terpengaruh).
Sering melihat gambar dapat menjadikan karaktermu seperti gambar tersebut, melihat pada kesusahan akan membuat kamu gelisah, kebahagiaan akan membuatmu bahagia,  bergaul dengan orang bodoh maka akan mewariskan kebodohan kepadamu dan menjadikan mu hina.

اِذَا كُنْتَ فِيْ قَوْمٍ فَصَاحِبْ خِيَارَهُمْ * وَلَا تَصْحَبُ الْاَرْدَىْ فَتُرْدَىْ مَعَ الرَّادِي

عَنِ الْمَرْءِ لَاتَسْأَلْ وَسَــلْ عَنْ قَرِيْنِهِ * فَـــكُلُّ قَرِيْنٍ بِالْمُــقَارَنِ تَقْتَدِيْ
Jika kamu berada di tengah-tengah golongan, maka pilihlah orang-orang pilihan mereka, dan jangan bersahabat dengan orang bodoh maka kamu akan bodoh bersamanya,Jangan bertanya pada seseorang tetntang ahlaknya, tapi lihatlah siapa temanya, karena seorang teman dapat mempengaruhi watak teman yang lain.
TATAKRAMA DAN PEKERJAAN BAIK
Tatakrama adalah berperangai dengan sifat yang terpuji yang di ridhoi ALLOH dan baginda nabi serta orang-orang yang berpendidikan luhur.
Ahlak yang baik adalah lebih baiknya pemberihan ALLOH, lebih indahnya perhiasan, inti dari pada manfaat akal, jiwa yang paling utama,

مَا وَهَبَ اللهُ لِامْرِءٍ هِبَةً * اَفْضَلَ مِنْ عَقْلِهِ وَمِنْ أَدَبِهِ

هُمَا حَيَاةُ الْفَتَى فَاِنْ فُقِدَا * فَاِنَّ فَقْدَ الْحَيَاةِ اَلْيَقُ بِـهْ
Tiada yang lebih utama pemberian Allah kepada seseorang melainkan akal dan ahlaknya, karena akal dan ahlak adalah kehidupan pemuda, jika tiada akal dan ahlak bagi seorang pemuda maka lebih baik kehidupan baginya sudah tiada (mati)


MACAM-MACAM TATAKRAMA
Diantaranya; jujur, sopan, peamlu, bijaksana, berkomunikasi dengan orang berilmu, diskusi, menyimpan rahasia, menjaga harga diri, mencintai Negara, tidak sombong dan membanggakan diri,
Jujur
Jujur adalah menceritakan sesuatu sesuai dengan kenyataan.
Jujur merupakan sifat yang yang sangat berpengaruh bagi agama, orang berakal, harga diri, terpuji dan di kenal orang di kalangan masyarakat sebagai keperibadian yang sampurna, tiada perhiasan yang lebih indah dari jujur, tiadak watak yang lebih sampurna selain jujur, tiada pemberian yang paling istimiwa melainkan jujur, tiada berita yang sopan di dengan selain jujur,  tiada usaha yang lebih bermanfaat selain jujur.
Allah azza wa jalla berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَكُونُواْ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ ١١٩
Hai orang orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah bersama sama orang yang benar .
 Dan ayat
إِنَّمَا يَفۡتَرِي ٱلۡكَذِبَ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِ‍َٔايَٰتِ ٱللَّهِۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡكَٰذِبُونَ ١٠٥

Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta
Nabi Muhammad berpesan kepada cucunya sayidina hasan bin ali “ jauhilah perkara yang meragukan dan kerjakan sesuatu yang meyakinkan, karena sesungguhnya kebohongan adalah keraguan/kegelisaan sedangkan jujur adalah ketenangan.

وَمَا شَيْئٌ اِذَا فَكَّرْتَ فِيْهِ * بِاَبْعَدَ لِلْمُرُوْءَةِ وَالْجَمَالِ

مِنَ الْكَذِبَ الَّذِي لَاخَيْرَ فِيْهِ * وَأَبْعَدَ بِالْبَهَاءِ مِنَ الِّرجَالِ
Bila kamu berpikir sesuatu yang tidak berguna, maka di dalamnya akan selalu menjauhkan terhadap sifat muruah (perwira) dan kebaikan, daripada sifat dusta yang memangtidak ada kebaikan di dalamnya dan juga lebih menjauhkan dari ketampanan seorang pria .
Maka suatu keharusan bagimu menanamkan sifat jujur dari semenjak kamu kecil agar terbiasa menjadi watak yang kekal, karean kejujuran adalah jembatan yang selalu menyelamatkanmu serta solusi terbaik untuk menggapai ridho Allah dan semua manusia
Ketika kamu di tanyakan sesuatu sedangkan kamu sedikit lupa dan tidak yakin akan jawabanmu maka wajib bagi kamu untuk memikirkan matang-matang atas jawaban mu sebelum kamu menyampaikan pada orang lain, dan jika jawabanmu kurang meyakinkan/ragu maka jangan pernah memaksakan pada orang lain bahwa jawabanmu adalah yang paling benar, tapi berilah gambaran bahwa pendapatmu seperti demikian belum tentu benar dan tahqiq.
Kesimpulanya bahwa bohong adalah paling jeleknya perkara yang sangat hina maka jahuilah, jika kamu mendasari setiap tingkah ucapan mu denmgan kebohongan maka segala sifat jelekmu akan Nampak di mata orang lain, dan harga dirimu akan mati seketika, dan sifat hinamu akan semakin di jelek-jelekan.
Maka tanamlah bibit jujur di jiwamu karena kejujuran adalah keselamatan.
Pergaulan yang baik
Pergaulan yang baik adalah kemu berkecimpung pada orang lain dengan prasaan bahagia, lapang dada, tutur kata yang lembut, wajah yang ceria dan tidak terlalu akrab, maka jiwa maereka akan mengalir deras kepadamu (mengikuti jejak mu) dan mereka akan semakin tertarik kepadamu sehinggah kamu mempunyai banyak teman, sedikit musuh, setiap kesulitan akan terasa ringan, rizki mu akan lancer, dan teman-teman mu akan memperlakukan mu dengan sangat terhormat dan memulyakan, semua teman-teman yang kamu gauli dengan ahlak yang sopan, maka mereka tidak segan-segan mengerahkan segala tenaganya agar bisa membuatmu bahagia dan mencintaimu, Allah dan rosul juga selalau menyayangimu.
Baginda Rasulillah bersabda :

اِنَّ اللهَ اِخْتَارَلَكُـمْ الْاِسْلَامَ دِيْنًا فَاكْرِمُوْهُ بِحُسْنِ الْخُلُقِ وَالسَّخَاءِ فَاِنَّهُ لَا يَكْـمُلُ اِلَّا بِهِمَا
Artinya : sesungguhnya Allah telah memilihkan Islam sebagai agamamu, maka muliakanlah( hiasilah ) agama itu dengan budi pekerti yang baik dan kedermawanan, karena sesungguhnya Islam belum sempurna kecuali dengan keduanya.Sebagian ulama berpesanah : ahlak yang baik saat bergaul dengan orang lain menjadikan diri sendiri lebih tenang sedang orang lain menjadi selamat karenanya, dan ahlak jelek menjadikan orang orang lain dalam musibah dan dirinya sendiri merasa tertekan.
Dan syair yang berbunyi.
اِذَا لَمْ تَتّسِعْ اَخْلَاقُ قَوْمٍ * تَضِيْقُ بِهِمْ فَسِيْحَاتُ الْبِلاَدِ

Jika prilaku suatu kaum tidak terlihat baik, maka Negara yang di huninya akan terasa sangat sempit kebaikanya.
Maka berusahalah agar ahlak baikmu terus menyelimuti kehidupan mu baik dalam keadaan kamu jadi pemimpin, di lengserkan, kaya, miskin, susah, sakit, tua, marah, maupun keadaan yang menuntutmu untuk berubah prilaku.
Kamu harus tetap mempertahankan ahlak yang baik dalam pergaulan bersama orang lain meskipun keadaan peribadimu menuntut mu untuk sedikit mengurangi kesabaran, tertekan, atau hatimu yang sangat sibuk dan gelisah, atau bahkan kamu tersinggung oleh seseorang di sekeliling kita, karena ahlak yang baik tersebut dapat memperbaiki prilakumu dan menyempurnakan apa yang kamu meliki.
Malu
Malu adalah menjaga lisan (mulut) agar tidak mengucapkan kata-kata kotor yang di anggap rendah oleh alloh dan semua manusia dan menjaga jiwa agar tidak mengerjakan pekerjaan nista yang menjadi aib baginya,
Maka wajib bagi kamu agar senantiasa mendahulukan sifat malu dan tidak meremehkan sifat malu tersebut. Karena orang yang meremehkan sifat malu adalah orang yang sangat minim nilai ahlaknya dan tidak memahami kewajiban yang seharusnya dia kerjakan secara hakikatnya maka jangan mengentengkan sifat malu agar kamu tidak sombong, karena sombong adalah sifat yang jelek dan hina serta terhalangi dari setiap kebaikan dan keutamaan, dan selalu terjerumus dalam ke jelekan dan kesensaraan.
Nabi Muhammad bersabda
اَلْحَيَاءُ مِنَ الْاِيْمَانِ وَالْاِيْمَاُن فِي الْجَنَّةِ وَاْلبِذَاءُ مِنَ الْجِفَاءِ واَلْجِفَاُء فِي النَّارِ

Artinya : sifat malu adlah sebagian dari iman, dan iman adalah surge tempatnya. Sedangkan dusta adalah termasuk bagian prilaku kasar, dan prilaku kasar tempatnya di neraka .
Ulama hikmah berkata : barang siapa yang menggunakan sifat malu sebagai pakaianya maka cacat yang ada pada dirinya tidak akan terlihat orang lain.
Seorang ulama berpesan lewat tembangnya.

اِذَا قَلَّ مَاءُ الْوَجْهِ قَلَّ حَيَاءُهُ * وَلَا خَيْرَ فِي وَجْهِ اَذَا قَلَّ مَاءُهُ

حَيَاءُك َفَاحْفَظْهُ عَلَيْكَ وَإِنَّمَا * يَدُلُّ عَلَى فـِعْـلِ الْكَرِيْـمِ حَيَاءُهُ

Bila raut muka tidak begitu berseri maka sifat malunya hanya sedikit. Engkau harus menjaga sifat malumu,sesungguhnya menjaga sifat malu adalah hal yang terpuji .
Macam – macam malu
Sifat malu itu terbagi menjadi tiga hal.
1.    Malu kepada alloh
2.    malu kepada manusia
3.    malu pada diri sendiri
Malu kepada Allah adalah berusaha melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan larangannya dengan menunjukkan terhadap diri sendiri bahwa Allah tidak mengharamkan sesuatu melainkan dipenuhi dengan hal-hal yang mubah agar dapat membantu kita untuk taat kepada-nya dan menjaga diri kita sendiri agar tidak membayangkan tentang sesuatu yang ada kepada kita ini tak tampak oleh Allah nanti,  Dan Tiada suatu usaha kecil yang luput dari penglihatanNya, demikian itu demi membantu dalam melaksanakan perintah perintahnya dan menjauhi larangan larangannya.
Nabi Muhammad bersabda:  Malu lah kamu semua kepada Allah dengan sebenar-benarnya . Rasulullah ditanya oleh sahabat Bagaimana kami berbuat malu yang sebenarnya kepada Allah..? Nabi menjawab Iyalah barangsiapa menjaga kepala dan sekelilingnya perut dan sekitarnya, meninggalkan kesenangan dunia dan cobaan, maka ia sungguh telah berbuat malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya.
Adapun malu terhadap sesama manusia adalah berusaha agar perilaku kita tidak menyakiti mereka tidak memandang mereka dengan pandangan buruk dan dalam membicarakan hak mereka tidak sampai menusuk hati dan tidak sampai meluncur di depan mereka, sebab kejelekan mereka itu bagi kita tidak ada Manfaat yang bisa dipetik dan tidak pula akan merugikan kita akan tetapi dalam membicarakan tentang hak mereka Bicaralah dengan kata-kata yang menggembirakan dan melapangkan jiwa mereka.
Dengan demikian, selama kita bergaul bersama mereka tidak akan timbul caci maki namun bila tidak, maka kita akan terjerumus dalam kerugian dan berakibat buruk bagi kita. Sebab caci-maki itu hanya terdapat pada orang-orang bodoh yang berpikir tolol. sedangkan Orang yang berpengetahuan dan cerdas ia akan berhasil mengatasi problema orang lain dengan lemah lembut bijaksana, Ramah, bukan dengan caci maki, kekerasan, banyak bicara, dan budi pekerti yang buruk. 
Nabi bersabda : Barang siapa bertakwa kepada Allah, berarti ia berbuat baik menjaga diri pada manusia.
Seorang penyair berkata : Bila harga diri mu tidak kau jaga, dan kamu tidak takut kepada Allah, serta tidak mempunyai rasa malu terhadap sesama umat, maka terserah kamu apa yang akan kau perbuat.
Adapun malu terhadap diri sendiri adalah berusaha untuk menjauhi dari perbuatan yang tidak disenangi oleh sesama manusia, baik di kelas sendirian maupun ketika bersama orang lain, maka janganlah kita ceroboh terhadap perilaku yang kotor pada saat diri kita sedang sendirian, sebab hal itu akan menjadikan kebiasaan dan terbawa pada saat kita bergaul bersama orang lain yang akibatnya kita akan dihina dan tidak dihormati.
Seorang Arif bijaksana berkata : Dalam kesendirianku tak ubah nya ketika aku bersama yang lain, dan itulah pribadiku dan gelapnya malam ku, seperti terangnya siang ku.
Al Hilm (Murah hati)

Murah hati adalah menguasai diri dari kemarahan dengan memberi belas kasih kepada orang lain, untuk menjaga dari hal-hal yang tidak kita inginkan, dan memberi maaf pada lawan kita meskipun kita mampu untuk membalasnya. Karena Rasulullah telah bersabda : Bila kamu mampu untuk membalas lawanmu, maka Maafkanlah dia semata-mata untuk mensyukuri kemampuan itu.
Disamping itu murah hati adalah memandang rendah terhadap orang bodoh yang melakukan perbuatan keji, untuk tujuan agar orang itu mengerti bahwa hal itu dilakukan akibat perbuatan dia sendiri, dan kita mampu merealisasikan diri untuk tidak melakukan seperti yang dilakukan orang tersebut.
Seorang penyair berkata:  apabila seorang yang bodoh bertanya Maka jangan menjawab, jawaban yang baik adalah diam. Saya diam dari pertanyaan orang bodoh itu. kemudian dia menyangka, bahwa saya tidak punya kemampuan menjawabnya, padahal tidak.
Sebaiknya kita mengerti terhadap orang yang memang statusnya lebih tinggi dibanding kita, dan menjaga kehormatan kita dihadapan orang yang statusnya di bawah kita, serta suka memberi Maaf terhadap sesama manusia.
Penyair berkata suatu:  keharusan bagi saya untuk memberi ampun kepada setiap orang yang berbuat salah terhadap saya, meskipun kesalahannya terhadapku sudah begitu banyak.
Sesungguhnya manusia itu hanya salah satu dari tiga macam yaitu orang Mulia, dimuliakan, dan sama derajatnya, saya muliakan mereka yang derajatnya diatas saya, dan saya ikuti
perilakunya yang baik, suatu kebenaran itu wajib di Ikuti .Saya bermurah hati terhadap mereka yang derajatnya di bawahku, dan menjaga jarak meskipun dicela orang lain, saya memaafkan terhadap sesama manusia yang berbuat salah terhadapku memberi Maaf adalah kebesaran.
MENAHAN KEMARAHAN
Ingatlah terhadap kekuasaan Allah agar kita tidak sampai berbuat aniaya terhadap sesame, pertimbangkanlah akibat dari kemarahan karena penyesalanlah yang bakal terjadi. Imbalan dari sikap pemaaf dan ganjaran dari bermurah hati, kita akan memperoleh perhatian mereka dengan cinta dan kasih saying.
PERCAKAPAN
Bercakap-cakap dengan orang yang berakal (para cendekiawan) yang telah berpengalaman dalam berbagai hal yang bisa memilah mana yang berbahaya dari segala kemanfaatan yang ada, dan yang telah kaya informasi akan membuahkan banyak manfaat bagi kita Sebab mereka dapat menunjukkan tata cara bergaul yang baik, dapat mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian yang telah lalu, dan mengerti perubahan zaman. Sehingga dengan kita mengetahui perilaku manusia yang menyebabkan kita mengetahui bahwa seseorang itu statusnya telah berangkat dan kehormatannya begitu sempurna, serta tau juga kehinaannya dan harga dirinya telah menurun.
Penyair berkata : Tidak ada kenikmatan yang kekal selain pembicaraan para cerdik cendekia
Penyair lain berkata tidak ada orang yang mencela pada para cendekiawan seperti dirinya adalah lebih pantas untuk dijadikan teman


Mendengarkan pembicaraan
Bila kita mendengarkan pembicaraan salah seorang teman, sebaiknya kita mengharapkan wajah kita dengan memperhatikan semua ucapannya, Jangan sampai ada yang mengganggu pendengaran kita, bila ada sesuatu yang perlu ditanyakan tunggulah sampai dia selesai berbicara, jangan memotong pembicaraannya dan janganlah menjawab pertanyaan yang tidak diajukan pada kita, meskipun kita mengerti jawabannya, Demikian ini jangan ditampakkan pada mutakallim atau orang yang berbicara
TATA CARA BERBICARA
Bila kita berbicara, maka sebaiknya pembicaraan kita itu dapat diambil manfaatnya dan dapat menolak bencana, bila tidak, maka pembicaraan kita akan dilecehkan dan tampak kebodohan kita. usahakan pembicaraan itu kepada hal-hal yang manfaat sesuai dengan situasi dan kondisi. Salah seorang penyair berkata : Dekatkan pembicaraanmu pada situasi dan kondisi yang ada bila tidak maka pembicaraanmu itu hanya sia-sia.
Dan hendaknya pembicaraan itu singkat padat sesuai dengan kebutuhan sebuah pembicaraan yang ngelantur akan membosankan.
Penyair yang lain berkata : Pertimbangkan bila kamu berbicara, sebab aib atau cacat seseorang akan tampak dari pembicaraannya
Penyair lain lagi juga berbicara:  telitilah bila kamu berbicara dan jangan ngelantur dalam setiap pembicaraan
Pada waktu kita berbicara, hendaklah menggunakan kata-kata yang baik, menarik yang tidak membosankan atau mengejek, disesuaikan dengan maksud tujuan, antara ucapan dengan perbuatan harus cocok, serta bicaralah dengan suara sedang. Apabila terlalu mengeraskan suara maka pendengarnya akan menghindar, menyakitkan urat leher, merusak suara dan memusingkan kepala, sedang berbicara dengan suara terlalu pelan, akan menyulitkan pendengar oleh. karena itu berbicaralah dengan suara yang sedang tidak terlalu keras dan tidak terlalu lemah.
Hendaknya berbicara itu sesuai dengan kondisi pendengar. suatu contoh : bila pendengar atau yang diajak bicara itu seorang petani, maka bicaralah tentang pertanian. bila yang diajak bicara adalah seorang militer, maka bicaralah yang sesuai dengan bidangnya. dengan begitu, dia akan mengatakan atau menceritakan sesuatu yang mungkin kita tidak tahu juga dapat mengambil manfaat darinya.
Musyawarah
Bila kita menginginkan suatu pekerjaan hendaknya dimusyawarahkan lebih dahulu dengan teman-teman yang berpikir cemerlang, bagus pemahamannya kuat kepribadiannya, bersih hatinya bisa dipercaya, bersih dari maksud tidak baik dalam hal yang di musawarah kan, serta berpengalaman dalam berbagai hal, sehingga mereka mengerti mana yang bermanfaat dan mana yang membahayakan ,juga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, hal mana mereka dalam melihat suatu perbuatan dengan pandangan mata hatinya. Sehingga kita akan mendapatkan pengetahuan maksimal baik dari segi kebaikan, keburukan, manfaat dan tidaknya suatu pekerjaan yang akan kita lakukan.
Musyawarah itu manfaatnya sangat besar dan membuahkan hasil.
Allah berfirman yang ditujukan kepada nabinya dan sebagai petunjuk bagi makhluk Nya dalam Al Quran, Surat Ali Imron ayat 159 : “dan ajaklah mereka bermusyawarah dalam urusan mereka.”
Dan FirmanNya lagi dalam surat asy-syura ayat 38 “sedang urusan mereka adalah dengan musyawarah di antara mereka.
Nabi Muhammad juga bersabda : ‘ tidak ada kerugian bagi orang yang melakukan istikharah Dan Tiada Sesal bagi orang yang bermusyawarah.
Penyair berkata : ‘ Berpeganglah pada ahli musyawarah dan minta bantuan lah pada orang yang Arif bijaksana.
Menyimpan Rahasia
Bila kita melihat problema yang menimpa keluarga kita, baik yang datangnya dari ayah ibu atau salah satu dari keluarga kita. dan sampai terdengar oleh masyarakat, itu sangat membahayakan dan mengkhawatirkan kita. Maka kita harus menyimpannya jangan sampai menceritakan kepada seorang pun,agar keluarga selamat dari marabahaya dan selamat juga dari kekhawatiran. Kita berjanji dengan kemampuannya untuk dapat menyimpan rahasia dengan pikirannya yang jernih, tidak dibarengi anggapan bahwa orang lain menghina kita. Sebab Berapa banyak sudah akibat dari menyebarkan rahasia, seperti terjadi pembunuhan sesama teman dan tujuan seseorang menjadi terhalang.
Nabi bersabda : ‘ Mohonlah pertolongan agar semua kebutuhan secara rahasia sebab setiap ada kenikmatan di situ ada hasutan.
Ali karamallahu wajhah berkata : Rahasiamu adalah tawananmu bila kamu mengungkapkannya maka kamulah tawanannya.
Penyair berkata : Bila seseorang mengungkapkan rahasia nya dengan lisannya dan orang lain mencelanya, maka dia orang bodoh. Bila hati seseorang tidak mampu menyimpan rahasia dirinya maka hati orang yang diberitahu Justru lebih tidak mampu.
Bila kita tidak mampu menemukan jalan keluar dari menyimpan rahasia, maka sebaiknya kita memiliki teman yang bisa dipercaya, berakal ,Memegang teguh agama dan benar-benar mampu menyimpan rahasia, lalu curahkanlah rahasia kita kepadanya karena selagi orang itu memiliki sifat-sifat Seperti di atas berarti sesuai dengan perkataan seorang penyair :
Aku simpan rahasia seseorang yang menitipkannya kepadaku, kemudian aku tempatkan rahasia itu di lubuk hati yang paling dalam.
 Akan tetapi saat aku menyimpan rahasia itu, seakan Pada suatu hari aku tak mampu untuk tidak mengungkapkannya .Bukankah rahasia dalam hati itu bagaikan mayat di liang lahat . Sebab aku yakin bahwa setiap mayat yang ditanam itu menanti kebangkitan.



0 komentar:

Posting Komentar