Senin, 31 Desember 2012

Hadiah Untuk Kaum Hawa


Hawa,
Sadarkah engkau sebelum datangnya sinar Islam, kita dizalimi, hak kita dicerobohi, kita ditanam hidup-hidup, tiada penghormatan walau secebis oleh kaum adam, tiada nilai di mata kaum adam, kita hanya sebagai alat untuk memuaskan hawa nafsu mereka. Tapi kini bila rahmat Islam menyelubungi alam, bila sinar Islam berkembang, derajat kita diangkat, maruah kita terpelihara, kita dihargai dan dipandang mulia, dan mendapat tempat di sisi Allah sehingga tiada sebaik-baik hiasan di dunia ini melainkan wanita sholehah.

Wahai Hawa,
Kenapa engkau tak menghargai nikmat iman dan Islam itu? Kenapa mesti engkau kaku dalam mentaati ajaranNya, kenapa masih segan mengamalkan isi kandungannya dan kenapa masih was-was dalam mematuhi perintahNya?

Wahai Hawa,
Tangan yang mengoncang buaian boleh mengoncang dunia, sadarlah hawa kau dapat mengoncang dunia dengan melahirkan manusia yang hebat yakni yang sholeh dan sholehah, kau bisa menggegar dunia dengan menjadi isteri yang taat serta memberi dorongan dan sokongan pada suami yang sejati dalam menegakkan Islam di mata dunia.

Tapi hawa, jangan sesekali kau coba menggoncang keimanan lelaki dengan lembut tuturmu, dengan ayu wajahmu, dengan lengguk tubuhmu. Jangan kau menghentak-hentak kakimu untuk menyatakan kehadiranmu.

Jangan Hawa, jangan sesekali coba menarik perhatian kaum adam yang bukan suamimu. Jangan sesekali mengoda lelaki yang bukan suamimu, karena aku khawatir ia mengundang kemurkaan dan kebencian Allah.

Tetapi memberi kegembiraan pada syaitan karena wanita adalah jala syaitan, alat yang dieksploitasikan oleh syaitan dalam menyesatkan Adam.

Hawa,
Andai engkau masih remaja, jadilah anak yang sholehah buat kedua ibu-bapakmu, andai engkau sudah bersuami jadilah isteri yang meringankan beban suamimu, andai engkau seorang ibu didiklah anakmu sampai ia tak gentar memperjuangkan ad-din Allah.

Hawa,
Andai engkau belum menikah, jangan kau risau akan jodohmu, ingatlah hawa janji Tuhan kita, wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Jangan menggadaikan maruahmu hanya semata-mata karena seorang lelaki, jangan memakai pakaian yang menampakkan sosok tubuhmu hanya untuk menarik perhatian dan memikat kaum lelaki, karena kau bukan memancing hatinya tapi merangsang nafsunya.

Jangan memulakan pertemuan dengan lelaki yang bukan muhrim karena aku khawatir dari mata turun ke hati, dari senyuman membawa ke salam, dari salam cenderung kepada pertemuan dan dari pertemuan... takut lahirnya nafsu kejahatan yang menguasai diri.

Hawa,
Lelaki yang baik tidak melihat paras rupa, lelaki yang soleh tidak memilih wanita melalui keseksiannya, lelaki yang warak tidak menilai wanita melalui keayuaannya, kemanjaannya serta kemampuannya menggoncang iman mereka.

Tetapi hawa, lelaki yang baik akan menilai wanita melalui akhlaknya, peribadinya dan ad-dinnya. Lelaki yang baik tidak menginginkan sebuah pertemuan dengan wanita yang bukan muhrimnya karena dia takut memberi kesempatan pada syaitan untuk mengodanya. Lelaki yang warak juga tak mau bermain cinta sebabnya dia tahu apa tujuan dalam sebuah hubungan antara lelaki dan wanita yakni pernikahan.

Oleh itu Hawa,
Jagalah pandanganmu, jagalah pakaianmu, jagalah akhlakmu, kuatkan pendirianmu. Andai kata ditakdirkan tiada cinta dari Adam untukmu, cukuplah hanya cinta Allah menyinari dan memenuhi jiwamu, biarlah hanya cinta kedua ibu-bapakmu yang memberi kehangatan kebahagiaan buat dirimu, cukuplah sekadar cinta adik-beradik serta keluarga yang akan membahagiakan dirimu.

Hawa,
Cintailah Allah dikala susah dan senang karena kau akan memperolehi cinta dari insan yang juga mencintai Allah.
Cintailah kedua ibu-bapakmu karena kau akan peroleh keridhaan Allah.
Cintailah keluargamu karena tiada cinta selain cinta keluarga.

Hawa,
Ingatanku yang terakhir, biarlah tangan yang menggoncang buaian ini dapat menggoncang dunia dalam mencapai keredhaan Illahi. Jangan sesekali tangan ini juga yang menggoncang keimanan kaum Adam, karena aku sukar menerimanya dan aku benci mendengarnya.

Suatu saat ada yang harus pergi, suatu saat ada yang akan datang. Mungkin yang pergi tidak akan kembali, dan mungkin yang datang hanya sebentar. (Cahya Rahma Dewi) 

Ketika Jendela Hati Menembus Dinding Tembok


Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang diantaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu. Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.

Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.

"Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah."

Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu
.

Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah. Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.

Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan, satu minggu pun berlalu. Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!

Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun. "Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup," kata perawat itu.

Minggu, 30 Desember 2012

Cerita sang Sufi Nasruddin dg yahudi

Suatu Malam Nashruddin biasa berdoa kepada Allah di waktu sahur, kemudian memohon kepada-Nya agar diberi rezeki berupa uang sebanyak seribu dirham emas. Namun, dia tidak akanmengambilnya kecuali 999 dirham saja.
Nashruddin juga memiliki seorang tetangga Yahudi, yang setiap hari mendengarkan doanya. Suatu hari, tetangga Yahudinya itu hendak menguji Nashruddin. Dia menaruh uang sebanyak 999 dirham emas dalam sebuah pundi.

Ketika datang waktu sahur, seperti biasa, Nashruddin mulai berdoa dengan doa yang biasa dilakukannya. Orang Yahudi itu pun melempar kan pundi itu ke dalam rumah Nashruddin melalui cerobong asap. Lalu, si Yahudi itu mengintip dan memperhatikan apa yang bakal dilakukan Nashruddin.

Melihat pundi berisikan uang itu,Nashruddin bersyukur kepada Allah dan mengucapkan alhamdulillah, karena Allah telah mengabulkan doanya. Nashruddin mengambil kantung itu dengan tenang dan sopan, lalu menghitungnya. Ternyata, uang itu sesuai dengan yang diharapkannya. Nashruddin berkata, "Sesungguhnya yang memberikan kepadaku uang sebanyak 999 dirham ini, tentu tidak akan kikir dengan uang yang satu dirham." lalu, dia menyembunyikan pundi tersebut.

Melihat itu, dengan segera orang Yahudi itu pergi ke rumah Nashruddin sambil tertawa dan berkata, "Kembalikan uangku itu! Aku hanya ingin menguji dan mempermainkanmu agar aku tahu kesungguhanmu dalam memohon rezeki kepada Allah Swt."
Dengan penuh heran, Nashruddin berkata kepada Yahudi itu, "Dirham mana yang kau maksudkan? Apakah engkau pernah meminjami-ku uang?" Orang Yahudi itu menjawab, "Tidak,wahai tuan, sesungguhnya uang itu bukanlah uang yang kamu mohon kepada Tuhanmu, tetapi itu uangku yang kulemparkan lewat cerobongasap."

Nashruddin berkata padanya, "Gila kamu,cerita macam ini tidak akan ada yang mempercayainya. Apakah engkau pernah mendengar,di zaman sekarang ini, adanya seorang Yahudi yang terlintas dalam benaknya untuk mem-berikan uang sebanyak itu kepada orang lain lewat cerobong asap? Sungguh, uang yang kudapatkan itu adalah bukti nyata terkabulnya doaku, dan itu datang dari khazanah kekayaan Allah Swt yang Mahaluas."

Lalu, terjadilah perselisihan di antara keduanya, dan Nashruddin bersikeras pada pendapatnya. Setelah meliha^ Nashruddin begitu berkeras dalam mempertahankan pendapatnya, orang Yahudi itu berkesimpulan bahwa perselisihan itu tidak akan terselesaikan kecuali bila diajukan pada seorang hakim. Orang Yahudi itu berkata pada Nashruddin, "Untuk mengakhir perselisihan ini, sebaiknya kita pergi ke seorang
hakim."

Nashruddin menjawab, "Jika itu yang kau harapkan, mari kita pergi ke sana. Akan tetapi, aku sudah tua dan tidak dapat pergi ke tempat hakim itu dengan berjalan kaki. Sebab, disamping rumahnya jauh, aku juga tidak tahan dengan hawa dingin. Sementara, aku tidak punya baju tebal untuk menyelimuti tubuhku."

Yahudi itu berkata padanya, "Aku akan sediakan untukmu keledai dan baju mantel tebal." Lalu, keduanya pergi menuju rumah seorang hakim. Sementara Yahudi itu berjalan kaki, Nashruddin menunggang keledai dan mengenakan baju mantel tebal milik Yahudi itu. Setelah kedua orang itu masuk ke rumah seorang hakim, si Yahudi itu membeberkan persoalannya. Setelah selesai, hakim itu berkata pada Nashruddin, "Lalu, bantahan apa yang akan kau katakan dalam kasus ini?"

Nashruddin pun angkat bicara, "Wahai hakim, dia telah mengada-ada. Aku tidak mendapatkan uang darinya, namun aku memperoleh uang dirham itu dari anugrah Allah Swt yang Mahaderma kepada hamba-Nya. Sehingga, dakwaannya itu sangat tidak logis dan tak dapat diterima. Seandainya ada seorang yang akan mati kelaparan pun, karena kikirnya, dia tidak akan memberikan bahkan sepotong roti pun. Lantas, bagaimana mungkin dia akan memberikan kepadaku uang sebanyak itu. Sungguh, dia ingin menipuku dan merampas seluruh hartaku ini.Mungkin saja sebentar lagi dia akan mengaku bahwa keledai yang kutunggangi itu dan baju mantel yang kupakai ini adalah miliknya juga."

Mendengar kata-kata Nashruddin, Yahudi itu pun terkejut dan takut akan kehilangan keledai serta baju mantelnya. Dia lalu berkata pada Nashruddin,"Apakah keledai dan mantelku itu akan kau dakwa menjadi milikmu juga?

Sungguh aku merasa kasihan padamu karena engkau seorang yang tua, sehingga kubiarkan engkau mengendarai keledaiku dan aku berjalan kaki!"

Nashruddin berkata kepada hakim itu, "Wahai tuan hakim, bukankah telah Anda dengar ucapannya? Mulai hari ini, saya tidak akan mempercayainya. Sungguh aneh orang ini; segala milikku.dia dakwa menjadi miliknya."

Setelah mendengar perang kata-kata antara kedua orang itu, hakim itu lalu berdiri dan memberikan keputusannya, "Keluarlah wahai Yahudi...

Telah tampak kebenaran atas semua masalah ini. Sungguh, seluruh dakwaanmu ohong dan tidak benar. Kamu ingin merampas
arta milik orang tua yang patut dikasihani ini."

Orang Yahudi itu pun keluar sambil menangis dan mengadukan nasibnya yang malang itu. Sementara, Nashruddin meunggangi keledai itu dan pulang ke rumahnya engan tenang. Tak lama setelah orang Yahudi itu tiba di rumahnya, Nashruddin pergi ke rumah rang Yahudi itu dan mengembalikan seluruh harta miliknya, tanpa berkurang satu dirham pun; begitu juga keledai dan baju mantelnya.
nashruddin lalu berkata padanya, "Janganlah engkau turut campur dalam urusan hamba dengan Tuhannya. Sebab, itu akan membuat cemas dan gelisah hati seorang hamba."

Tenyata, kejadian itu menjadi pelajaran besar bagi orang Yahudi itu. Tak lama kemudian, orang yahudi itu datang ke rumah Nashruddin untuk bertaubat dan menyatakan keislamannya kepadanya.

Jumat, 28 Desember 2012

APA BEDANYA NYAMUK DENGAN MANUSIA




Dua malam yang lalu, seperti biasa aku duduk didepan meja bundarku. Aku ditemani pena yang menggelayut erat dalam lipatan jariku berpikir mengumpulkan hal-hal baru yang menarik dan dapat kurangkai dalam kata-kata. Ya, itulah kebiasaanku, menulis di tengah heningnya malam dan kegelapannya. Sebuah kebiasaan yang telah dipahami dengan sendirinya oleh para rekan dan keluargaku.
Belum lama aku tenggelam dalam perenunganku, dan belum sebuah masalah pun yang tergambar dalam otakku. Tiba-tiba sebuah sengatan tajam menusuk kulit telingaku, lalu pindah ketanganku.... Pikiranku buyar.. tapi ternyata kebuyaran itu membentuk sebuah hal baru yang muncul dalam pikiranku.
Seekor nyamuk telah menggangguku. Aku berusaha menepuknya, tapi sayapnya lebih cepat membawa lari mungil tubuhnya. Aku mencoba buka jendela, dan dengan cara itu ada gerombolan nyamuk lain yang langsung menerjang masuk. Kuhantam mereka dengan satu kibasan.... Luar biasa ternyata mereka mampu menghindar dengan berpencar.... Sungguh baru kali ini aku melihat ada sebuah umat yang dengan jalan berpencar dan berbeda arah malah mampu menyelamatkan kehidupannya. Mereka adalah nyamuk-nyamuk yang pandai.
Kalau begitu alangkah lemahnya manusia, yang selalu merasa paling pandai dan merasa paling kuat, bahkan merasa selalu ingin menguasai dunia ini dengan kekuatan... Padahal mereka kadang malah tertipu dengan keangkuhannya, merasa kuat, tapi untuk membunuh serangga kecil itu dengan satu kibasan saja kadang tak mampu...
Kalau manusia mau berpikir, bahwa antara manusia yang berakal, hewan yang berinsting, tumbuhan yang berkembang, ataupun benda mati yang diam semuanya tak akan ada kekuatan apapun kecuali berkat karunia ilahiyah semata. Tapi itulah yang kerap dilupakan.
Aku menemukan beberapa kesamaan antara nyamuk dan manusia.
Pertama, nyamuk mencari jalan hidupnya dengan mengisap darah, namun terkadang ia berlebihan dalam isapannya sehingga kecil badannya tak mampu menampung semua hasilnya tadi. Begitupun ia terus mengisap tak mau berhenti, hingga akhirnya perutnya kembung dan hampir pecah dengan sendirinya... Sungguh ia mencari hidup melalui jalan kematian, dan mencari jalan keselamatan namun disarang bahaya.
Kalau lah boleh kita qiyaskan maka ia tak jauh beda dengan orang serakah dan pecandu narkoba, pada isapan dan hirupan pertamanya ia merasa melihat surga dan kebahagiaan, sehingga ia tertuntut untuk kedua, dan ketiga kalinya bahkan seterusnya... Hingga menjadi sebuah kedahagaan tersendiri jika ia tak mengulanginya. Sementara ia tidak menyadari bahwa kefanaan telah mengintai dirinya dengan taring-taring yang menyeringai.
Kedua, nyamuk adalah mahluk yang tak mempunyai siasat mencari hidup yang baik. Hal itu dapat kita lihat saat ia hinggap pada tubuh manusia, ia tak hinggap kecuali dengan membawa dengungan suara yang yang menandakan akan kedatangannya. Akhirnya secara otomatis tubuh yang ia hinggapi tadi akan sgera menampiknya dan menggagalkan usahanya.
Toh kalau boleh kita kiyaskan maka ia tak lebih bagaikan seorang politikus yang bodoh, yang banyak ngoceh sana-sini, dan mengumbar statement tanpa karuan yang akhirnya statemen-statemen itu malah menghancurkanya, dan membuat musuh dapat berbuat sekehendak hati padanya, bahkan menyerangnya dengan serangan balik yang tidak ia sadari...
Ketiga, nyamuk yang dengan keringanan tubuhnya mampu hinggap di tubuh manusia dengan hampir tak terasa sedikitpun. Tapi sengatan dan gigitan yang ditimbulkan olehnya betul-betul perih dan menyakitkan. Ini bisa dianalogikan seperti seorang yang dengan segala senyum manisnya berusaha untuk memikiat hati orang lain, hingga saking indah dan mesranya senyum itu, kita tak mempunyai sedikit prsangka buruk kepadanya. Tapi ternyata dibalik senyum nan indah dan bersahaja itu tersimpan sejuta tujuan nan jahat bahkan sanggup mengahancurkan dan "menyengat" kita jika maksud dan tujuannnya telah tercapai.
Diterjemahkan dari Kitab AN-NAZARAT Oleh Musthofa Luthfi el Manfaluthi.

AIR MATA RASULULLAH


Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum --peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik alaaa wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita

Kamis, 27 Desember 2012

Ibu Salehah, Nikmat Dunia

Oleh: Ustaz Samson Rahman
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Siapa orang yang paling pantas untuk mendapatkan aliran kebaikan yang saya lakukan?" Rasulullah menjawab,  "Ibumu!" Sahabat itu kembali bertanya, “Lalu siapa setelah itu?” Rasulullah menjawab, “Ibumu.”  Sahabat itu bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab, “Ibumu.” Lalu, setelah itu siapa wahai Rasul?” Rasul SAW menjawab, “Ayahmu.” (HR Bukhari Muslim).

Ibu memiliki kontribusi besar dan signifikan dalam membentuk perkembangan agama dan psikologi anak. Di tangan ibu, warna akhlak dan karakter anak berada. Seorang ibu yang baik akan mencetak anak yang baik. Ibu yang jujur akan mengalirkan nuansa kejujuran pada anak-anaknya. Ibu yang salehah akan memberi warna kesalehan pula pada anaknya.

Dari hadis di atas telah jelas bahwa Rasulullah mengatakan, manusia paling pantas untuk diperlakukan dengan sebaik-baiknya itu adalah ibu. Dan, Nabi yang mulia itu mengulanginya hingga tiga kali. Suatu gambaran nyata bahwa ibu demikian berarti bagi seorang anak. Anak-anak yang hancur secara moral, biasanya disebabkan oleh buruknya moral sang ibu. Anak-anak yang cacat mental, biasanya karena ibunya telah menularkan penyakit mentalnya itu kepada anak-anaknya.

Tapi, di belakang kesuksesan seseorang, pasti ada peran besar ibunya. Hafizh Ibrahim, seorang penyair asal Mesir, pernah berkata, ibu adalah madrasah kehidupan yang bukan hanya melahirkan anak secara biologis, namun juga melahirkan generasi. Satu bangsa yang berkualitas bisa dilihat dari kualitas perempuan yang ada di negeri itu. Ibu bagi suatu bangsa merupakan tiang penyangga berdirinya bangsa itu. Syekh Abdul Qadir Jailani, seorang ulama sufi terkenal, tatkala mau berangkat menuntut ilmu, ibunya berpesan agar dia berlaku jujur dalam kondisi apa pun. Ibunya memberikan bekal uang sebanyak 10 dinar.

Dalam perjalanannya, ia dihadang oleh para perampok. Perampok itu bertanya apakah dia punya uang atau tidak. Syekh Abdul Qadir dengan jujur menjawab bahwa dia punya uang sebanyak 10 dinar sebagai bekal perjalanan yang diberikan ibunya. Awalnya, perampok itu tak percaya. Namun, setelah ditunjukkan tempat uang itu berada maka sang perampok terkejut dan kagum dengan kejujurannya. Dan, berkat sikap inilah kemudian para perampok itu kembali ke jalan benar dan menjadi murid setia sang wali.

Cerita serupa terjadi di Jakarta. Seorang office boy Bank Syariah Mandiri (BSM) menemukan uang senilai Rp 100 juta di tong sampah. Karena dia tak pernah mempunyai uang sebesar itu, maka uang itu ia laporkan kepada petugas keamanan bank tersebut. Dan setelah dicek, ternyata uang tersebut merupakan uang nasabah dari bank tersebut. Atas upayanya itu, dia diberikan rezeki oleh pimpinan banknya. Dan kejujuran yang dilakukan seorang OB itu, tak lepas dari peran ibunya.

Seorang ibu yang saleh adalah nikmat dunia. Dia akan menjadi penopang keluarga agar kokoh. Dia menjadi tulang punggung moral anak-anaknya agar tidak bengkok dan melenceng. Maka, pemberdayaan perempuan merupakan suatu kenicayaan, agar moralitas anak terjaga, agar suami bahagia, dan bangsa berdaya.


http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/12/25/mfk5uk-ibu-salehah-nikmat-dunia

Rabu, 26 Desember 2012

KISAH DAN HIKMAH


IRI TIADA HENTI
Ada seorang pemecah batu yang melihat seorang kaya. Iri dengan kekayaan orang itu, tiba-tiba ia berubah menjadi orang kaya. Ketika ia sedang bepergian dengan keretanya, ia harus memberi jalan kepada seorang pejabat. Iri dengan status pejabat itu, tiba-tiba ia berubah menjadi seorang pejabat.

Ketika ia meneruskan perjalanannya, ia merasakan panas terik matahari. Iri dengan kehebatan matahari, tiba-tiba ia berubah menjadi matahari.

Ketika ia sedang bersinar terang, sebuah awan hitam menyelimutinya. Iri dengan selubung awan, tiba-tiba ia berubah menjadi awan.

Ketika ia sedang berarak di langit, angin menyapunya. Iri dengan kekuatan angin, tiba-tiba ia berubah menjadi angin.

Ketika ia sedang berhembus, ia tak kuasa menembus gunung. Iri dengan kegagahan gunung, tiba-tiba ia berubah menjadi gunung.

Ketika ia sedang bertengger, ia melihat ada orang yang memecahnya. Iri dengan orang itu, tiba-tiba ia terbangun sebagai pemecah batu.

Ternyata itu semua hanya mimpi si pemecah batu.

***

Karena kita semua saling terkait dan saling tergantung, tidak ada yang betul-betul lebih tinggi atau lebih rendah. Kehidupan ini baik-baik saja kok... sampai Anda mulai membanding-bandingkan.

Kata Sang Guru: "Rasa berkecukupan adalah kekayaaan terbesar." Pengejaran keuntungan, ketenaran, pujian, dan kesenangan bersifat tiada akhir karena roda kehidupan terus berputar, silih berganti dengan kerugian, ketidaktenaran, celaan, dan penderitaan. Inilah delapan kondisi duniawi yang senantiasa mengombang-ambingkan kita sepanjang hidup.

Kebahagiaan terletak pada kemampuan untuk mengembangkan pikiran dengan seimbang, tidak melekat terhadap delapan kondisi duniawi.

Boleh-boleh saja kita menjadi kaya dan terkenal, namun orang bijaksana akan hidup tanpa kemelekatan terhadap delapan kondisi duniawi.
dikutip dr Bunga Rampai

KISAH NABI ADAM

Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya,menciptakan langit dengan mataharinya,bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yangdiciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.

Kekhuatiran Para Malaikat.

Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu,mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu,disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari.Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:"Wahai Tuhan kami!Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami,padahal kami selalu bertasbih,bertahmid,melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."

Allah berfirman,menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna

.

Iblis Membangkang.

Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya.Iblis merasa dirinya lebih mulia,lebih utama dan lebih agung dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain,walaupun diperintah oleh Allah.

Tuhan bertanya kepada Iblis:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"
Iblis menjawab:"Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur."
Karena kesombongan,kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan,maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pd.dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.

Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat.Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu,bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam,sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat,dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat,mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.

Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah."


Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.

Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta,kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk  menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."

Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka:"Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."

Adam Menghuni Syurga.

Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga,ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"

Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi."Hawa",jawab Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.
Adam menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."

 Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini."

Iblis Mulai Beraksi.

Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya.Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.

Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.

Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."

Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.

Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.

Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu.Harapan untuk tinggal terus di syurga yang  telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah,hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya.Akan tetapi Allah telah menentukan dalam  takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya,akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu.Berfirmanlah Allah kepada mereka:"Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai waktu yang telah ditentukan."

Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali.Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya.Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.

Kisah Adam dalam Al-Quran.

Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25


Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.

Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.

Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.

Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dpt mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.

DOA HARIAN

Doa mau makan
اللهم بارك لنا فيما رزقتنا وقنا عذاب النار
Do’a setelah makan dan minum
الحمد لله الذي اطعمنا وسقنا وجعلنا من المسلمين
Do’a masuk masjid
اللهم افتح لي ابواب رحمتك
Do’a keluar masjid
اَللهم اني اسئلك من فضلك
Doa masuk rumah
بسم الله ولجنا و بسم الله خرجنا وعلى ربنا توكلنا
Doa keluar dari rumah
بسم الله توكلت على الله ولا حول ولا قوة الا بالله
Doa mau tidur
بسك اَللهم احيا واموت
Doa bangun tidur
الحمد لله الذي احينا بعد ما امتنا واليه النصور
Doa masuk wc
اَللهم اني اعوذبك من الحبث والخبائث
Doa keluar wc
 الحمد لله الذي اذهب عن الأذى وعفني
Doa memakai pakaian
الحمد لله الذي كساني هذا ورزقنيه مني من غير حول ولا قوة
Doa menjelang pagi hari
اللهم اني اعوذبك من ضيق الدنيا زضيق يوم القيامه
Doa menjelang sore
اللهم بك امسيت وبك اصبحت وبك نحيا وبك نموت واليك المصير
Doa menjeleng melem
اللهم انا هذا اقبال ليلك وادبار نهارك واصوات دعائك فغفرلي
Doa mau belajar
نويت تعلم لإعلأ كلمة الله
Doa untuk kedua orang tua
اَللهم اغفرلي ذنوب ولوالديا وارحمهما كما ربّيني صغيرا
Doa meminta mimpi yang baik
اللهم اني اسئلك رؤيا صالحة نافعة غيركادبة نافعة غير ضارة

SEKILAS SEJARAH DUSUN SUDIHATI KINTAMANI

Kintamani ........
mungkin nama yg tdk asing lg bg anda yg pernah keliling bali ato yg suka dg lagunya ebiet G ade dengan syairnya

gemuruh ombak di pantai kuta
sejuk lembut angin di bukit kintamani
gadis-gadis kecil menjajakan cincin
tak mampu mengusir kau yang manis

Kintamani adalah daerah pegunungan dengan panorama gunung agung dan gunung baturnya, 4 km dari obyek wisata Kintamani terdapat sebuah komunitas muslim yang telah ada sejak tahun 1932 sebelum kemerdekaan Indonesia, dan itu hanya terdiri dari 4 Kepala Keluarga dan akhirnya berkembang menjadi beberapa KK.

di tahun 2012 sudah mencapai 137 KK, yang mayoritas dari mereka adalah pendatang yang mencoba mengais rezeki di Kintamani, dari sekian penduduk kecamatan Kintamani umat muslimnya hanya sekitar 5% saja.

Di sebelah utara masjid kurang lebih 10 meter adalah pura besar umat hindu, seperti tahun-tahun sebelumnya kegiatan mereka hampir selalu bersamaan dengan bulan Ramadhan dan suara sepeker saling sautan antara masjid dengan tadarus al qurannya dan pura namun tetap terjalin keharmonisan.

ada 3 kekayaan yg kami miliki untuk kegiatan agama yaitu masjid madrasah dan kuburan khusus muslim yang berdampingan dengan 2 kuburan umat lain, lokasi Madrasah adalah kurang lebih 7 m selatan masjid dan 12 meter utara kapolsek Kintamani .dalam perkembangannya Madrasah Nurul Huda terus berjalan sesuai dengan tuntutan jaman dan pada tahun ini kami memandang perlu untuk merehab Madrasah walaupun hanya atapnya saja disamping karna usianya sudah lumayan tua juga dikarnakan beberapa bulan yang lalu hampir hancur karna terjangan angin ribut yang melanda sebagian daerah Kintamani....


Di Kintamani inilah terdapat sebuah komunitas Muslim dengan nama Kampung Sudihati. “Dulu namanya Kampung Islam, tetapi akhirnya diubah menjadi Sudihati. Alasan pergantian karena mengikuti aturan dari pemerintah daerah”, jelas H. Husain, seorang tokoh Sudihati. “Kampung ini sudah menjadi dusun definitif. Dan kami telah memiliki hak pilih tetap sejak tahun 1985. Bahkan, kalau ada pemilihan kepala desa, kita sebenarnya punya hak mencalonkan juga. Sudihati merupakan satu dari delapan dusun yang ada”.
Penghuni Kampung Sudihati semuanya muslim. Pembinaan keagamaan intensif dilakukan sejak tahun 1981: mengaji Al Qur’an serta pengajian malam Jum’at. Bahkan, di tahun yang sama didirikan yayasan dan sebuah sekolah diniah, di atas sebidang tanah sewa (milik desa) secara oper sewa (dengan dibeli) dari orang Islam juga. Tanah sewa adalah tanah miliki desa, tetapi dipergunakan umat Islam Sudihati, di bawah pemeliharaan kampung Sudihati, dengan tiap tahun membayar sewa kepada desa dengan nilai sekedar simbolitas belaka.


Secara cultural komunitas Sudihati menganut paham Nahdliyyin bertipe Madura. Oleh karena itu, seperti kaum Madura pada umumnya, mereka cenderung menolak kedatangan aliran-aliran baru. “Karena ini pernah kejadian, shalat taraweh bubar. Waktu itu imamnya mantan pimpinan KUA, Abdurrahman, seorang Muhammadiyah. Karena disini shalat taraweh biasa 23 rakaat dikurangi jadi 11 rekaat. Akhirnya semua bingung, kok sudah selesai cepat sekali. Besoknya ribut warga. Akhirnya dikembalikan seperti sedia kala, 23 rakaat. Heboh. Ya betul, karena sudah membudaya dari Madura, Jawa Timur. Itu masalahnya. Jadi Muhamadiyah –apalagi aliran lain– tidak bisa masuk di Sudihati”, kata H. Husain sambil tertawa kecil.
Secara ekonomi, komunitas Islam terhitung berkecukupan. “Orang Sudihati-Kintamani hampir 90 persennya pedagang. Dagang sate dan macam-macam lainnya. Sebagian ada Guru atau PNS kiriman”, tambah H. Sulkan, tokoh Islam lainnya di Sudihati. Karena umumnya umat Islam bergerak di sector perdagangan, implikasinya restoran di wilayah Kintamani umumnya juga dijamin halal. Sebab, restoran mengambil daging sapi maupun ayam juga dari kalangan Islam. Daging ayam misalnya, dari H.Ali. Jadi seperti restauran Batursari atau Puncaksari dijamin halal. Restoran Kintamani juga ada, yang punya bahkan orang Jawa. Tetapi dia kalah ramai dibanding Grand Puncak dan Grand Kintamani. Para penjual bakso juga hampir semua muslim. Hanya satu dua yang tidak ada label, biasanya punya orang Hindu Bali.
Bagaimanakah sejarah asal usul kampung muslim Sudihati ?. Kampung itu dimulai tahun 1935, oleh empat pasang suami-istri: bapak Diye, bapak Tumah, bapak Saefudin, dan bapak Abdul Kadir. Mereka dari Madura untuk berjualan sate, kecuali Kadir asal Surabaya sebagai penjual Bandeng. Setahun berikutnya datang, Abdul Kamrah, asli Lombok pegawai kehutanan. “Dengan modal papan pemberian pak Abdul Kamrah mereka lantas membuat musholla, tepat di lokasi masjid ini”, jelas H. Husain. Keempat KK inilah yang akhirnya beranak pinak di sudut Kintamani.


Pada tahun 1970 an beberapa muslim datang lagi ke tempat ini, yakni: 3 KK dari Jawa dan 20 KK dari Madura. Pak Husain (asal Banyuwangi) sendiri juga datang di tahun 1970, setelah sebelumnya sempat di Bali Beach menjadi tenaga teknik lalu pindah ke Singaraja sampai 1970. Di tahun 2011 jumlah Muslim Sudihati mencapai 153 KK, 603 jiwa, serta yang memiliki hak pilih mencapai 402 orang.
Musholla yang dibangun tahun 1936 dikembangkan menjadi masjid (jami’). Semula masjid tidak memiliki nama, tetapi di tahun 1970 atas kesepakatan bersama diberi nama Masjid Al Muhajirin, sekaligus dibentuk pengurus dengan Ketua: H. Husain, Sekretaris: Kasim (mantan camat), bendahara: putranya Abdul Kadir, Agus Iskandar. Di tahun 1980 masjid dipugar dan dilengkapi alat pengeras suara atas bantuan dari Jakarta (Ibu Tien Soeharto) sebesar 250 juta.


Tanah masjid dan sekitarnya semula hanya sewa. “Tetapi, akhirnya diberikan kepada seorang veteran etnis Madura, Saefudin oleh Wayan Jingge (seorang Hindu), sebagai tanda penghargaan bahwa Syaefuddin telah ikut berjuang dalam perang kemerdekaan di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai. Tanah ini diberikan untuk tempat ibadah dan kuburan”, kenang H. Sulhan. Memang, tanah hibah yang kala itu dilegalisir camat Made Ringin tidak luas, tetapi statusnya sudah kuat sebagai tanah wakaf. Adapun tanah pemukiman sekitar masjid yang ditempati umat Islam sampai kini masih merupakan tanah desa/adat. Umat Islam punya hak pakai/sewa dengan membayar pajak (sewa) setiap tahunnya.
Semula pembayaran sewa berupa beras dan janur kelapa. Tetapi melalui kesepakatan, akhirnya diganti uang secara tahunan (bukan perbulan) sehingga lebih tepat disebut uang pajak dibanding sewa. “Pertahun per KK dikenakan 50 ribu, yang diberikan ke kas adat”, jelas H. Husain. Uang itu dapat dikatakan sekedar simbolitas, sebagai silaturrahmi terhadap adat mereka, sebab umat Islam tidak ikut ke Pura.
Perlu diketahui bahwa di Bali tanah ada tiga penggunaan: parahyangan, pawongan, pelemahan. Umat Islam hanya terkait palemahan, sehingga untuk pawongan (yang intern Hindu) umat Islam cukup mengganti dengan pajak (sewa) tadi. Sebetulnya yang dikenakan kepada komunitas Islam namanya janur busung, janur sama beras 5 kg pertahun. “Tetapi agar tidak repot akhirnya diuangkan. Pertama kali 6 ribu rupiah, lalu naik lama-lama menjadi 20 ribu, dan baru dua tahun menjadi 50 ribu rupiah. Penilaian kenaikan dilakukan oleh adat”, jelas H. Sulhan.


Hubungan umat Islam – umat Hindu relatif berjalan baik. Kalau ada pembangunan pura desa, warga kampung Islam sebenarnya tidak pernah dimintai iuran. Namun, mereka biasanya partisipasi dengan sumbangan sukarela kepada panitia. Jika kepala dusun Islam punya hajat, senantiasa mengundang tokoh-tokoh Hindu, demikian pula sebaliknya. Orang Hindu yang mengundang kalangan Islam biasanya membawa tukang masak dari kalangan Islam agar tidak menimbulkan keraguan. Selain itu, kalau ada upacara adat (seperti upacara pertama kematian) ada perwakilan yang datang. “Yang penting orang desa tahu, ada warga kampung Muslim datang. Begitu pula sebaliknya. Bahkan pecalang pun ikut terlibat bila kita ada acara, seperti hari raya”, kata H. Husain. Semua generasi anak-anak Sudihati juga bisa berbahasa bali, realisasi dari identitas kebalian mereka. Dengan komunikasi seperti itulah, maka dalam konteks kerukunan antar umat, Sudihati menjadi percontohan di Bangli.


Selain itu ada hal istimewa yang membuat komunitas Hindu menjadi bersikap baik kepada umat Islam, yakni: di tahun 1981 kampung Sudihati membela warga Hindu Kintamani ketika berselisih dengan warga Hindu dari Batur Selatan. “Terjadi pada saat hari raya nyepi. Perselisihan akibat pelemparan ketika mengusung ogoh-ogoh. Massa dari Batur Selatan keluar mengancam Kintamani. Saat itu malam hari. Kaum tua Hindu Kintamani musyawarah, dan meminta bantuan dari kampung Islam Sudihati yang kebanyakan etnis Madura. Waktu itu sebenarnya belum apa-apa, tapi kita berinisiatif barang-barang berharga ditanam agar aman. Kerugian memang ada, terutama karena tidak sempat berjualan. Kita tampil, sehingga sampai bantuan sekian kompi dari Denpasar datang mengamankan. Kita sempat dijaga Brimob, dikira kita yang memulai”, cerita H. Husain mengenang peristiwa tiga decade lalu.
Solidaritas kintamani itulah yang menjadi factor lain dimana umat Hindu bersikap baik terhadap umat Islam. Bahkan setelah peristiwa itu hal-hal terkait administrasi pertanahan misalnya, segera diselesaikan, mungkin sebagai wujud penghargaan terhadap loyalitas kampung Muslim sebagai warga Kintamani. Makam muslim juga ditata, bahkan dewasa ini sudah ada pagar, ada pintu masuk alias gapura. “Makam kita nomer satu alias paling bagus. Bangli saja kalah sama makam kita”, kata H. Sulhan bangga.
Problem kecil tentu saja ada dalam konteks hubungan antar umat beragama. “Sebelum tahun 1980an misalnya, soal bedug di masjid. Saya sampai dipanggil sama kepala desa karena dianggap menyamai kulkul. Kami memberikan sosialisasi, pengertian, dan akhirnya dibolehkan”, Timpal H. Husein. Setelah bom Bali pun di Kintamani tidak ada problema berarti. Hanya intel saja yang kadang-kadang datang, bahkan sampai di tahun-tahun sekarang. Kalau ada masalah (teroris) di Jawa misalkan, Intel dan dari Polda biasanya datang menanyakan mungkin ada orang yang dua hari terakhir datang atau pindah. “Memang, (tempat ibadah) kita sempat terusik 10 tahun lau (menyusul peristiwa bom Bali) yakni ada pelemparan baru. Hal ini kita bawa sampai ke level kabupaten. Dari Trantip, Dandim, Kapolres, Pemda kabupaten, kala itu dikumpulkan, maunya di masjid tetapi saya tidak boleh karena lebih enak di kecamatan. Setelah dimusyawarahkan bersama, sampai kini tidak ada problem lagi”, timpal H. Sulhan.
Ada juga peristiwa lain, di dusun tidak jauh dari Sudihati. Pernah seorang pendatang muslim kencing berdiri, tidak tahu bahwa itu di tempat sangga. Orang itu dihajar massa bahkan hampir dibakar. “Saya membesarkan keberanian, datang ke pak Kades, komunikasi dalam konteks hukum karena si tersangka sudah satu dua hari tidak diberi makan. Akhirnya, lelaki yang sudah babak belur itu dibebaskan. Semua problema umat Islam yang datang ke sini tetap kita bantu, kecuali kalau masalah judi, saya tidak mau”. Agar umat Islam yang datang ke Kintamani tidak mengalami problema cultural, mereka disarankan tergabung dalam Perkumpulan Suka Duka Sudihati, termasuk ikut pengajian. Memang perkumpulan itu ada iurannya, namun dari sisi jumlah (lima ribu perbulan) tidak seberapa dibanding manfaatnya, terutama untuk mengatasi bila ada problema, seperti kasus kematian, problem penguburan, masalah ketidakpahaman adat, yang semuanya menjadi problematic ketika berhubungan dengan adat lokal. “Adanya adat. Desa adat, itu yang saya takutkan”, tandas H. Husain. “Aturan pemerintah lain dengan aturan adat. Cuma adat inilah sekarang di atas pemerintahan desa. Sekarang berubah seperti itu. Bupati saja kalah. Makanya saya tidak salut dengan otonomi daerah karena menjadikan raja-raja kecil. Bagi kami, raja-raja kecil jadi muncul semua akibat otonomi daerah”, tandas H. Husain.


` Di Kintamani sebenarya terdapat komunitas muslim lain selain Sudihati. Tetapi lokasinya agak terpencil dan jumlah penduduknya tidak banyak, yaitu di wilayah Kutuh. Mereka adalah kaum muallaf yang diislamkan oleh yayasan Sudihati di tahun 1982. Asal usul mereka sebenarnya dari Karangasem, datang ke Kutuh mengungsi dari letusan gunung Agung tahun 1963. Mereka asalnya muslim, semula hanya 2 KK. Ketika suaminya meninggal si wanita kawin lagi dengan orang Hindu dan beranak pinak. Di tahun 1982, ada seorang Hindu –belakangan berganti nama Ihsan– sakit-sakitan. Dia bermimpi yang intinya menjelaskan bahwa dahulu keluarganya adalah Islam. Orang inilah yang akhirnya menyatakan diri menjadi Islam, dan lantas diikuti anggota keluarga lainnya, sekitar 27 jiwa atau 7 KK. “Ada yang namanya pak Darma, Pak Suta. Saya suruh ganti namanya menjadi Ihsan. Dialah yang disunat di tahun 1981 ketika berusia 17 tahun, dan sekarang menjadi menantu pak H. Saad”, kenang H. Husain menerangkan. Komunitas ini lantas dibina ustadz Miyadi asal Karangasem yang memang ditugaskan Habib Adnan (MUI). “Masyarakat Kutuh secara ekonomi kurang. Kalau masjid Al Muhajirin ada kelebihan, fitrah-fitrah kita kirimkan. Lokasi mereka di atas gunung”, kata H. Husain mengakhiri penjelasan.


 Kintamani sungguh elok menawan hati.