Kamis, 29 Mei 2014

DOA DOA DI MADRASAH

DOA KETIKA SELESAI BELAJAR/ MAU PULANG

رَبّنَا انْفَعْنَا بِمَا عَلّمْتَنَا            رَبِّ عَلِمْنَا الّتِيْ يَنْفَعُنَا

رَبِّ فَقِّهْنَا وَفَقِّهْ اَهْلَنَا            وَقَرَابَتِيْ لَنَا فِيْ دِيْننَا


سُبْحَان رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّتِيْ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلىَ الْمُرْسَلِيْنَ وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ


DOA KETIKA HATAM PELAJARAN


اِلَهِي تَقَبَّلْ مَا خَتَمْنَا وَأَعْطِــيَنْ           ثَوَابًالَهُ أَصْــــلَ الْوُجـــوْدِ مُحَمَّدً


بِحَمْدِكَ يَا أَللَّهُ صَلِّ وَسَلِّـمَنْ         عَلَى الْـمُصْطَفَى الْـمُنْجِيِ الْأَنَامِ مِنَ الرَّدَى


وَأَزْوَاجِهِ أَلِ وَصَحْبِ وَمَنْ تَبِعْ          وَاَعْطِ لَنَا حُسْنَ الْخِـــتَامِ وَاَرْفِـــدَا

Selasa, 27 Mei 2014

Laporan keberadaan Madrasah Diniyah Nurul Huda Kintamani bulan : Mei 2014


a.       Profil Madrasah
1.    Nama Sekolah                    : Madrasah  Diniyah Nurul Huda
2.    Desa                                    : Kintamani
Kecamatan                          : Kintamani
Kabupaten/Kota                  : Bangli
Provinsi                               : Bali
Kode Pos                            : 80652
3.    Tahun Didirikan                   : 1984
4.    Tahun Beroperasi                : 1984
5.    Status Tanah                       : Hak pakai
6.    Status Sekolah                    : Terdaftar
7.    Bangunan Sekolah             : Organisasi masyarakat
8.    Lokasi Sekolah                   : Terletak pada lintasan jalan provinsi
9.    Organisasi Penyelenggara : Masyarakat
Jumlah Siswa      

Senin, 26 Mei 2014

PERHELATAN MUSABAQAH QIRAATIL KUTUB (MQK) KE V TAHUN 2014 PROVINSI BALI


Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam kembali akan menggelar ajang yang cukup bergengsi dikalangan santri pesantren yaitu Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) ke- 5 tahun 2014. Hajat 3 tahunan ini untuk menggali potensi-potensi para santri dalam kebolehannya membaca kitab gundul (kitab kuning). "MQK merupakan ajang strategis mengangkat tradisi akademik pondok pesantren dan menggali potensi santri, makanya kegiatan ini sangat bagus.

MQK dipandang sebagai kegiatan yang strategis dalam meningkatkan mutu tafaqquh fiddin di pondok pesantren atau di Madin Madin , makanya digelar secara kontinu. Sebagaimana diketahui MQK I digelar di PP. Al Falah Bandung tahun 2004,penyelenggaraan MQK ke 2 di PP. Lirboyo Kediri, Jawa Timur Tahun 2006. Pesantren Al-Falah Banjarbaru Kalimantan Selatan didaulat sebagai tuan rumah MQK ke 3 tahun 2008, sedangkan MQK ke-4 digelar di PP. Nahdlatul Wathan Pancor NTB tahun 2011. Sedangkan MQK ke 5 akan di gelar di Provinsi Jambi tepatnya di PP. As`ad Tebo Jambi.

Madrasah Diniyah Nurul Huda Kintamani pada tahun ini akan mengirimkansalah satu peserta terbaik Prov Bali pada tingkant Marhalah ula bidang Fiqih atas Nama Ahmad Fairuzi yang menjadi Juara Satu pada MQK tingkat Prov Bali Di Pon Pes Diponegoro Klungkung Bali ,Prestasi ini memberikan Makna tersendiri bagi Madrasah Nurul Huda Kintamani dimana pada tahun ini telah sanggup mengirimkan peserta terbaknya di tingkat Nasional.Dengan keberhasilan ini mudah-mudahan sebagai cambuk bagi para santri-santri lain untuk lebih giat lagi dalam mempelajari kitab kuning.
Semoga di ajang MQK nanti wakil dari Provinsi bali ini dapat mengangkat nama baik Daerahnya di kancah Nasional .
berikut foto foto kegiatan MQK di Pon Pes Diponegoro Klungkung Bali
Pelantikan Dewan Hakim
Persiapan sdh agak stres

bagaimanapun harus ttp berjuang

bawa terjemah biar bahasanya bagus

main Hp dulu ngilangin Streees

Rapat Dewan Hakim

Mahrus Alwi peserta bidang Ahklaq

Ahmad Fairuzi bidang Fiqih

Leganya kalu sudah tampil 

horee Fairuzi Akhirnya Juara satu

Penerimaan Hadiah
Foto Bersama bapak Pembina Ust Musthofa

Foto Bersama Dewan Hakim

Foto Bersama ayah dan ibu juga adik


Minggu, 25 Mei 2014

DIALOG GUSDUR VS SANTRI


Sebelum Gus Dur wafat, Beliau pernah berdialog dengan salah seorang santrinya, berikut isi dialog tersebut..

Santri : "Ini semua gara-gara Nabi Adam, ya Gus!"

Gus Dur : "Loh, kok tiba-tiba menyalahkan Nabi Adam, kenapa Kang."

Santri : "Lah iya, Gus. Gara-gara Nabi Adam dulu makan buah terlarang, kita sekarang merana. Kalau Nabi Adam dulu enggak tergoda Iblis kan kita anak cucunya ini tetap di surga. Enggak kayak sekarang, sudah tinggal di bumi, eh ditakdirkan hidup di Negara terkorup, sudah begitu jadi orang miskin pula. Emang seenak apa sih rasanya buah itu, Gus?"

Gus Dur : "Ya tidak tahu lah, saya kan juga belum pernah nyicip. Tapi ini sih bukan soal rasa. Ini soal khasiatnya."

Santri : "Kayak obat kuat aja pake khasiat segala. Emang Iblis bilang khasiatnya apa sih, Gus? Kok Nabi Adam bisa sampai tergoda?"

Gus Dur : "Iblis bilang, kalau makan buah itu katanya bisa menjadikan Nabi Adam abadi."

Santri : "Anti-aging gitu, Gus?"

Gus Dur : "Iya. Pokoknya kekal."

Santri : "Terus Nabi Adam percaya, Gus? Sayang, iblis kok dipercaya."

Gus Dur : "Lho, Iblis itu kan seniornya Nabi Adam."

Santri : "Maksudnya senior apa, Gus?"

Gusdur : "Iblis kan lebih dulu tinggal di surga dari pada Nabi Adam dan Siti Hawa."

Santri : "Iblis tinggal di surga? Masak sih, Gus?"

Gus Dur : "Iblis itu dulu nya juga penghuni surga, terus di usir, lantas untuk menggoda Nabi Adam, iblis menyelundup naik ke surga lagi dengan berserupa ular dan mengelabui merak sang burung surga, jadi iblis bisa membisik dan menggoda Nabi Adam."

Santri : "Oh iya, ya. Tapi, walau pun Iblis yang bisikin, tetap saja Nabi Adam yang salah. Gara- garanya, aku jadi miskin kayak gini."

Gus Dur : "Kamu salah lagi, Kang. Manusia itu tidak diciptakan untuk menjadi penduduk surga. Baca surat Al-Baqarah : 30. Sejak awal sebelum Nabi Adam lahir… eh, sebelum Nabi Adam diciptakan, Tuhan sudah berfirman ke para malaikat kalo Dia mau menciptakan manusia yang menjadi khalifah (wakil Tuhan) di bumi."

Santri : "Lah, tapi kan Nabi Adam dan Siti Hawa tinggal di surga?"

Gus Dur : "Iya, sempat, tapi itu cuma transit. Makan buah terlarang atau tidak, cepat atau lambat, Nabi Adam pasti juga akan diturunkan ke bumi untuk menjalankan tugas dari-Nya, yaitu memakmurkan bumi. Di surga itu masa persiapan, penggemblengan. Di sana Tuhan mengajari Nabi Adam bahasa, kasih tahu semua nama benda. (lihat Al- Baqarah : 31).

Santri : "Jadi di surga itu cuma sekolah gitu, Gus?"

Gus Dur : "Kurang lebihnya seperti itu. Waktu di surga, Nabi Adam justru belum jadi khalifah. Jadi khalifah itu baru setelah beliau turun ke bumi."

Santri : "Aneh."

Gus Dur : "Kok aneh? Apanya yang aneh?"

Santri : "Ya aneh, menyandang tugas wakil Tuhan kok setelah Nabi Adam gagal, setelah tidak lulus ujian, termakan godaan Iblis? Pendosa kok jadi wakil Tuhan."

Gus Dur : "Lho, justru itu intinya. Kemuliaan manusia itu tidak diukur dari apakah dia bersih dari kesalahan atau tidak. Yang penting itu bukan melakukan kesalahan atau tidak melakukannya. Tapi bagaimana bereaksi terhadap kesalahan yang kita lakukan. Manusia itu pasti pernah keliru dan salah, Tuhan tahu itu. Tapi meski demikian nyatanya Allah memilih Nabi Adam, bukan malaikat."

Santri : "Jadi, tidak apa-apa kita bikin kesalahan, gitu ya, Gus?"

Gus Dur : "Ya tidak seperti itu juga. Kita tidak bisa minta orang untuk tidak melakukan kesalahan. Kita cuma bisa minta mereka untuk berusaha tidak melakukan kesalahan. Namanya usaha, kadang berhasil, kadang enggak."

Santri : "Lalu Nabi Adam berhasil atau tidak, Gus?"

Gus Dur : "Dua-duanya."

Santri : "Kok dua-duanya?"

Gus Dur : "Nabi Adam dan Siti Hawa melanggar aturan, itu artinya gagal. Tapi mereka berdua kemudian menyesal dan minta ampun. Penyesalan dan mau mengakui kesalahan, serta menerima konsekuensinya (dilempar dari surga), adalah keberhasilan."

Santri : "Ya kalo cuma gitu semua orang bisa. Sesal kemudian tidak berguna, Gus."

Gus Dur : "Siapa bilang? Tentu saja berguna dong. Karena menyesal, Nabi Adam dan Siti Hawa dapat pertobatan dari Tuhan dan dijadikan khalifah (lihat Al-Baqarah: 37). Bandingkan dengan Iblis, meski sama-sama diusir dari surga, tapi karena tidak tobat, dia terkutuk sampe hari kiamat."

Santri : "Ooh..."

Gus Dur : "Jadi intinya begitu lah. Melakukan kesalahan itu manusiawi. Yang tidak manusiawi, ya yang iblisi itu kalau sudah salah tapi tidak mau mengakui kesalahannya justru malah merasa bener sendiri, sehingga menjadi sombong."

Santri : "Jadi kesalahan terbesar Iblis itu apa, Gus? Tidak mengakui Tuhan?"

Gus Dur : "Iblis bukan atheis, dia justru monotheis. Percaya Tuhan yang satu."

Santri : "Masa sih, Gus?"

Gus Dur : "Lho, kan dia pernah ketemu Tuhan, pernah dialog segala kok."

Santri : "Terus, kesalahan terbesar dia apa?"

Gus Dur : "Sombong, menyepelekan orang lain dan memonopoli kebenaran."

Santri : "Wah, persis cucunya Nabi Adam juga tuh."

Gus Dur : "Siapa? Ente?

Santri : "Bukan. Cucu Nabi Adam yang lain, Gus. Mereka mengaku yang paling bener, paling sunnah, paling ahli surga. Kalo ada orang lain berbeda pendapat akan mereka serang. Mereka tuduh kafir, ahli bid'ah, ahli neraka. Orang lain disepelekan. Mereka mau orang lain menghormati mereka, tapi mereka tidak mau menghormati orang lain. Kalau sudah marah nih, Gus. Orang-orang ditonjokin, barang-barang orang lain dirusak, mencuri kitab kitab para ulama. Setelah itu mereka bilang kalau mereka pejuang kebenaran. Bahkan ada yang sampe ngebom segala loh."

Gus Dur : "Wah, persis Iblis tuh."

Santri : "Tapi mereka siap mati, Gus. Karena kalo mereka mati nanti masuk surga katanya."

Gus Dur : "Siap mati, tapi tidak siap hidup."

Santri : "Bedanya apa, Gus?"

Gus Dur : "Orang yang tidak siap hidup itu berarti tidak siap menjalankan agama."

Santri : "Lho, kok begitu?"

Gus Dur : "Nabi Adam dikasih agama oleh Tuhan kan waktu diturunkan ke bumi (lihat Al- Baqarah: 37). Bukan waktu di surga."

Santri : "Jadi, artinya, agama itu untuk bekal hidup, bukan bekal mati?"

Gus Dur : "Pinter kamu, Kang!"

Santri : "Santrinya siapa dulu dong? Gus Dur."
https://www.facebook.com/umar.alhamid/posts/655247617836340

Sabtu, 24 Mei 2014

PROGRAM KERJA TAHUNAN KEPALA MADRASAH DINIYAH NURUL HUDA KINTAMANI TAHUN PELAJARAN 1434-1435 H/2013-2014 M




Sesuai dengan tujuan penyusunan “Program Kerja Tahunan” yaitu meningkatkan mutu pendidikan, sehingga terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas, yang memiliki derajat keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT yang tinggi, serta memiliki ilmu agama dan ilmu pengatahuan dan teknologi yang dapat digunakan sebagai bekal hidup bermasyarakat dan bernegara, maka program kerja yang akan Madrasah Diniyah Nurul Huda Kintamani tahun ajaran 1434-1435 H/2013-2014 M adalah sebagai berikut :

A. Bidang umum 
1. Mengadakan rapat bersama dewan guru Madrasah
2. Mengadakan pembinaan guru-guru
3. Mengadakan rapat koordinasi bersama Pengurus Madrasah
4. Mengadakan rapat bersama wali murid
5. Penerimaan santriwan santriwati baru

B. Bidang Kurikulum
Meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman dan penguasaan guru terhadap Kurikulum 
2. Meningkatkan keterampilan guru dalam :
a. Penguasaan terhadap semua materi.
b. Penguasaan dan pemahaman terhadap metode pembelajaran dan pengelolaan KBM.
c. Pelaksanaaan evaluasi dan analisis hasil evaluasi melalui kegiatan ujian semester
d. Menyusun dan melaksanakan program pengayaan/remedial.
e. Menentukan Ketuntasan Belajar Minimal (KKM).
f. Membuat dan menggunakan alat peraga dan media pembelajaran lainnya.

3.      Melengkapi buku-buku sumber pelajaran baik untuk pegangan guru maupun untuk  pegangan siswa.

C. Bidang Kepegawaian
Meningkatkan profesional, disiplin dan komitmen yang tinggi serta tanggungjawab dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Langkah-langkah yang akan dilaksanakan :
1. Pembagian tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar dan kegiatan 
ekstrakurikuler yang dituangkan dalam SK Kepala Madrasah.
2. Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas baik secara terjadwal atau 
sesuai kebutuhan.
3. Menciptakan situasi dan suasana kerja yang dilandasi oleh rasa kekeluargaan 
sehingga tercipta kerjasama yang baik dan situasi yang kondusif dalam pelaksanaan kerja.
4. Memberikan penghargaan terhadap guru yang berprestasi dan melaksanakan tugas 
dengan baik, dengan cara :
a. Penghargaan secara lisan berupa ucapan terima kasih.
b. Memberikan dorongan untuk terus meningkatkan prestasi
5. Berusaha memberikan kesejahteraan lahir batin berupa :
a. Kenyamanan dalam melaksanakan tugas.
b. Pemberian insentif alakadarnya pada saat-saat tertentu seperti menjelang Hari Raya Idul Fitri, kenaikan kelas dan sebagainya, disesuaikan dengan kemampuan keuangan sekolah.

D. Bidang Keuangan
Meningkatkan kelancaran pengelolaan keuangan sehingga pendistribusiannya dapat memperlancar kegiatan pendidikan di Madrasah Diniyah Nurul Huda Kintamani dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pembenahan administrasi pengelola keuangan, yang terdiri dari :
a. Mengintensifkan penarikan uang donatur oleh wali murid
b. Meningkatkan kualitas pencatatan dan pelaporan keuangan
2. Melaksanakan laporan keuangan secara transparan dalam rapat bersama pengurus dan wali murid

E. Bidang Sarana dan Prasarana
Dapat memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang menunjang terhadap lancarnya kegiatan belajar mengajar dan kegiatan pendidikan lainnya. Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan adalah :
1. Meningkatkan pemeliharaan sarana prasarana yang sudah ada meliputi :
a. Pemeliharaan ruang belajar dan ruang kantor.
b. Perbaikan ruang belajar dan ruang kantor.
c. Penataan ruangan baik di kelas, kantor, perpustakaan.
d. Pemeliharaan terhadap alat peraga dan media pendidikan yang telah dimiliki.
2. Mengusahakan penambahan dan perbaikan sarana prasarana pendidikan melalui :
a. Biaya operasional dari Pengurus Madrasah Diniyah Nurul Huda
b. Sumbangan dari donator tetap maupun tidak tetap

F. Bidang Ketatausahaan
Meningkatkan pelayanan terhadap stakecholder dan pendokumentasian kegiatan pendidikan melalui peningkatan kegiatan pengadministrasian meliputi :
1. Administrasi pengajaran kurikulum terdiri: 
a. Jadwal pelajaran.
b. Program semester/tahunan.
c. Silabus tiap mata pelajaran.
d. Rencana pelaksanaan pembelajaran.
e. Program dan pelaksanaan evaluasi.
2. Administrasi kemuridan meliputi :
a. Penerimaan siswa baru 
b. Buku induk siswa.
3. Administrasi keuangan meliputi :
a. Keuangan Bisyaroh
b. Keuangan Tabungan Murid.
c. Keuangan donator dari wali murid
d. Pencatatan penerimaan dan pengeluaran keuangan
4. Administrasi kepegawaian
a. File dewan guru
b. Buku absen umum.
c. Buku uraian tugas guru.
5. Administrasi sarana dan prasarana
a. Daftar inventaris sarana prasarana
b. Administrasi bangunan dan perlengkapan khusus.
c. Daftar inventaris kelas.
6. Administrasi hubungan sekolah dan masyarakat
a. Daftar hadir peserta rapat wali murid.
7. Administrasi lain-lain
a. Administrasi perpustakaan.
b. Administrasi kegiatan keagamaan.
c. Administrasi kegiatan Imtihan
d. Administrasi kegiatan lomba

G.     Bidang Kesantrian 
Peningkatan pelayanan pendidikan terhadap santri, orangtua dan masyarakat sekitar meliputi:
1. Terhadap santri meliputi :
a. Menyediakan sarana dan prasarana belajar mengajar.
b. Meningkatkan pembinaan prestasi santri dengan cara mengikutsertakan santri 
dalam kegiatan lomba-lomba baik tingkat madrasah, kabupaten dan tingkat provinsi
c. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan disiplin siswa meliputi :
•         Disiplin waktu.
•         Disiplin belajar.
•         Disiplin melaksanakan tugas.
•         Disiplin berpakaian.
d. Mengembangkan kehidupan di Madrasah yang bernuansa Islami, meliputi :
•         Pembinaan sikap dan jiwa beragama melalui kegiatan pembinaan religius antara lain : kegiatan keagamaan, sholat ashar berjamaah dan lain-lain.
•         Menumbuhkembangkan sifat berakhlak mulia.
•         Menumbuhkembangkan pengalaman beragama yang mengandung nilai-nilai sosial antara lain : menengok anak yang sakit, melayat keluarga siswa yang terkena musibah, membantu korban bencana alam dan lain-lain.
3. Pelayanan terhadap orangtua santri dan masyarakat, meliputi :
a. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan orangtua santri, tokoh masyarakat dan orang-orang yang peduli terhadap pendidikan.
b. Melaporkan hasil kegiatan pendidikan secara berkala melalui :
•         Raport siswa tiap semester.
•         Progres raport baik secara tertulis maupun lisan pada akhir tahun pelajaran.
•         Pada acara-acara rapat koordinasi antara sekolah, orangtua siswa dan pengurus komite sekolah.
c. Mengadakan kunjungan rumah kepada orangtua siswa, tokoh masyarakat dan pengurus komite sekolah secara berkala atau sesuai kebutuhan.
d. Memberikan informasi tentang inovasi di bidang pendidikan antara lain mengenai perubahan kurikulum, perubahan sistem pendidikan


                                                                                       Kintamani, 15 Syawal 1434 H/ 22 Agustus 2013
                                                                                       Kepala Madrasah Diniyah Nurul Huda Kintamani



                                                                                                             Syamsuddin As


Jumat, 23 Mei 2014

SYARIFUDDIN AL KHALIFA


Kembali mengingat peristiwa tahun 90-an, dunia saat itu gempar dengan berita besar seorang bayi berumur 2 bulan dari keluarga Katholik di Afrika yang menolak dibaptis. “Mama, unisibi baptize naamini kwa Allah, na jumbe wake Muhammad” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).

Ayah dan ibunya, Domisia-Francis, pun bingung. Kemudian didatangkan seorang pendeta untuk berbicara kepada bayinya itu: “Are You Yesus?” (Apakah kamu Yesus?).

Kemudian dengan tenang sang bayi Syarifuddin menjawab:“No, I’m not Yesus. I’m created by God. God, The same God who created Jesus” (Tidak, aku bukan Yesus. Aku diciptakan oleh Tuhan, Tuhan yang sama dengan yang menciptakan Yesus). Saat itu ribuan umat Kristen di Tanzania dan sekitarnya dipimpin bocah ajaib itu mengucapkan dua kalimat syahadat.


Bocah Afrika kelahiran 1993 itu lahir di Tanzania Afrika, anak keturunan non Muslim. Sekarang bayi itu sudah remaja, setelah ribuan orang di Tanzania-Kenya memeluk agama Islam berkat dakhwahnya semenjak kecil. Syarifuddin Khalifah namanya, bayi ajaib yang mampu berbicara berbagai bahasa seperti Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Ia pun pandai berceramah dan menterjemahan al-Quran ke berbagai bahasa tersebut. Hal pertama yang sering ia ucapkan adalah: “Anda bertaubat, dan anda akan diterima oleh Allah Swt.”


Syarifuddin Khalifah hafal al-Quran 30 juz di usia 1,5 tahun dan sudah menunaikan shalat 5 waktu. Di usia 5 tahun ia mahir berbahasa Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Satu bukti kuasa Allah untuk menjadikan manusia bisa bicara dengan berbagai bahasa tanpa harus diajarkan.

Latar Belakang Syarifuddin Khalifah

Mungkin Anda terheran-heran bahkan tidak percaya, jika ada orang yang bilang bahwa di zaman modern ini ada seorang anak dari keluarga non Muslim yang hafal al-Quran dan bisa shalat pada umur 1,5 tahun, menguasai lima bahasa asing pada usia 5 tahun, dan telah mengislamkan lebih dari 1.000 orang pada usia yang sama. Tapi begitulah kenyatannya, dan karenanya ia disebut sebagai bocah ajaib; sebuah tanda kebesaran Allah Swt.

Syarifuddin Khalifah, nama bocah itu. Ia dilahirkan di kota Arusha, Tanzania. Tanzania adalah sebuah negara di Afrika Timur yang berpenduduk 36 juta jiwa. Sekitar 35 persen penduduknya beragama Islam, disusul Kristen 30 persen dan sisanya beragam kepercayaan terutama animisme. Namun, kota Arusha tempat kelahiran Syarifuddin Khalifah mayoritas penduduknya beragama Katolik. Di urutan kedua adalah Kristen Anglikan, kemudian Yahudi, baru Islam dan terakhir Hindu.

Seperti kebanyakan penduduk Ashura, orangtua Syarifuddin Khalifah juga beragama Katolik. Ibunya bernama Domisia Kimaro, sedangkan ayahnya bernama Francis Fudinkira. Suatu hari di bulan Desember 1993, tangis bayi membahagiakan keluarga itu. Sadar bahwa bayinya laki-laki, mereka lebih gembira lagi.

Sebagaimana pemeluk Katolik lainnya, Domisia dan Francis juga menyambut bayinya dengan ritual-ritual Nasrani. Mereka pun berkeinginan membawa bayi manis itu ke gereja untuk dibaptis secepatnya. Tidak ada yang aneh saat mereka melangkah ke Gereja. Namun ketika mereka hampir memasuki altar gereja, mereka dikejutkan dengan suara yang aneh. Ternyata suara itu adalah suara bayi mereka. “Mama usinibibaptize, naamini kwa Allah wa jumbe wake Muhammad!” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).

Mendengar itu, Domisia dan Francis gemetar. Keringat dingin bercucuran. Setelah beradu pandang dan sedikit berbincang, mereka memutuskan untuk membawa kembali bayinya pulang. Tidak jadi membaptisnya.

Awal Maret 1994, ketika usianya melewati dua bulan, bayi itu selalu menangis ketika hendak disusui ibunya. Domisia merasa bingung dan khawatir bayinya kurang gizi jika tidak mau minum ASI. Tetapi, diagnose dokter menyatakan ia sehat. Kekhawatiran Domisia tidak terbukti. Bayinya sehat tanpa kekurangan suatu apa. Tidak ada penjelasan apapun mengapa Allah mentakdirkan Syarifuddin Khalifah tidak mau minum ASI dari ibunya setelah dua bulan.

Di tengah kebiasaan bayi-bayi belajar mengucapkan satu suku kata seperti panggilan “Ma” atau lainnya, Syarifuddin Khalifah pada usianya yang baru empat bulan mulai mengeluarkan lafal-lafal aneh. Beberapa tetangga serta keluarga Domisia dan Francis terheran-heran melihat bayi itu berbicara. Mulutnya bergerak pelan dan berbunyi: “Fatuubuu ilaa baari-ikum faqtuluu anfusakum dzaalikum khairun lakum ‘inda baari-ikum, fataaba ‘alaikum innahuu huwattawwaburrahiim.”

Orang-orang yang takjub menimbulkan kegaduhan sementara namun kemudian mereka diam dalam keheningan. Sayangnya, waktu itu mereka tidak mengetahui bahwa yang dibaca Syarifuddin Khalifah adalah QS. al-Baqarah ayat 54.

Domisia khawatir anaknya kerasukan setan. Ia pun membawa bayi itu ke pastur, namun tetap saja Syarifuddin Khalifah mengulang-ulang ayat itu. Hingga kemudian cerita bayi kerasukan setan itu terdengar oleh Abu Ayub, salah seorang Muslim yang tinggal di daerah itu. Ketika Abu Ayub datang, Syarifuddin Khalifah juga membaca ayat itu. Tak kuasa melihat tanda kebesaran Allah, Abu Ayub sujud syukur di dekat bayi itu.

“Francis dan Domisia, sesungguhnya anak kalian tidak kerasukan setan. Apa yang dibacanya adalah ayat-ayat al-Qur’an. Intinya ia mengajak kalian bertaubat kepada Allah,” kata Abu Ayub.

Beberapa waktu setelah itu Abu Ayub datang lagi dengan membawa mushaf. Ia memperlihatkan kepada Francis dan Domisia ayat-ayat yang dibaca oleh bayinya. Mereka berdua butuh waktu dalam pergulatan batin untuk beriman. Keduanya pun akhirnya mendapatkan hidayah. Mereka masuk Islam. Sesudah masuk Islam itulah mereka memberikan nama untuk anaknya sebagai “Syarifuddin Khalifah”.

Keajaiban berikutnya muncul pada usia 1,5 tahun. Ketika itu, Syarifuddin Khalifah mampu melakukan shalat serta menghafal al-Quran dan Bible. Lalu pada usia 4-5 tahun, ia menguasai lima bahasa. Pada usia itu Syarifuddin Khalifah mulai melakukan safari dakwah ke berbagai penjuru Tanzania hingga ke luar negeri. Hasilnya, lebih dari seribu orang masuk Islam.

Kisah Nyata Syarifuddin Mengislamkan Ribuan Orang

Kisah nyata ini terjadi di Distrik Pumwani, Kenya, tahun 1998. Ribuan orang telah berkumpul di lapangan untuk melihat bocah ajaib, Syarifuddin Khalifah. Usianya baru 5 tahun, tetapi namanya telah menjadi buah bibir karena pada usia itu ia telah menguasai lima bahasa. Oleh umat Islam Afrika, Syarifuddin dijuluki Miracle Kid of East Africa.

Contoh Sambutan

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarukatuh

Alhamdulillah hirrabbil ‘alamin,
Washolatu wassalamu ‘ala ashrafil anbiyai wal mursalin wa’ala ‘alihi waashhabihi ajma’in.

Yang terhormat panitia penyelenggara Lomba ,
Dewan juri yang saya hormati, serta
Peserta lomba pidato yang berbahagia

Patutlah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah–Nya, sehingga kita dapat hadir dalam acara Lomba ini dalam keadaan sehat wal’afiat Isya Allah.
Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan besar kita,nabi muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang Islamiyyah.

Hadirin yang terhormat,
Pada kesempatan ini, perkenankanlah saya menyampaikan topik berkenaan tentang “Mewujudkan anak indonesia berakhlak mulia dan ceria”. Sungguh luar biasa!!!.  Banyak fakta dan Banyak data yang menunjukkan kelamnya nasib anak-anak kita di seluruh pelosok negeri ini seolah-olah tidak bisa berakhir  Berita–berita di media elektronik(TV) akhir-akhir ini masih dihiasi kasus-kasus penelantaran, juga penyiksaan anak oleh orangtua/orang terdekat mereka bahkan pembunuhan terhadap anak-anak juga terjadi.  Di samping kasus-kasus diatas juga terjadi, banyak hak-hak anak yang terabaikan, termasuk hak memperoleh pendidikan karena mahalnya biaya.

Beberapa Data yang Mengukir sebagian kecil kondisi malang anak – anak yang sangat miris yaitu:
Tahun 2010, ketika pertama kali dilakukan pendataan secara nasional, ditemukan ada sekitar 240.000 anak jalanan di 12 kota besar di Indonesia. Sekitar 5-7% dari mereka, mengaku lari dari rumah karena kekerasan dalam rumah tangga. Setiap tahun, jumlah anak jalanan terus meningkat. Kementerian Sosial pada 2009 mencatat ada 5,4 juta anak terlantar di seluruh Indonesia. Dan masih banyak lagi kasus lain yang sebenarnya masih tersimpan dan tak teridentifikasi.  Bagaimana hal ini tidak menjadi sorotan kita, ini persoalan yang membutuhkan penanganan yang serius.
Anak-anak harusnya dididik agar menjadi generasi penerus yang handal, demi kelangsungan kehidupan masyarakat dan negara di masa mendatang. Sesungguhnya anak-anak adalah peletak masa depan orang dewasa, masa depan bangsa dan masa depan peradaban. Sehingga bisa kita katakan kondisi yang hari ini merampas hak anak – anak tidak bisa dibiarkan, karena berarti mempertaruhkan nasib seluruh umat manusia. Allah swt. Berfirman:,

يَاَ يُّـهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْاقُوْا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَقُوْدُهَاالنَّاسُ وَالْحِـجَارَةُ       اَلْاَيَةْ

 “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya (terdiri dari ) manusia dan batu…” (QS. At-Tahrim : 6)

 Hadirin yang terhormat,

Berdasarkan gambaran generasi dambaan umat yang terpaparkan tadi, perlunya pembinaan akhlak dan kepribadian terhadap anak atau remaja, agar diharapkan terwujudnya generasi muda sebagai sosok generasi dambaan umat.
Pembinaan kepribadian memang semestinya dilakukan mulai masa kanak–kanak. Sebab anak–anak dan masa kanak–kanak adalah satu periode dalam hidup manusia yang sangat fundamental. Proses perkembangan dan pertumbuhan yang dilalui seseorang di masa kanak–kanak akan menentukan bagaimana kelak ia dimasa dewasa. Sehingga sangat tepat kalau dikatakan bahwa masa kanak–kanak adalah masa yang sangat vital bagi penentu arah kehidupan manusia. Tumbuh dan berkembangnya seorang anak tergantung pada pola asuh orang tuanya.
Hal–hal yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam rangka membentuk pola pikir yang Islami pada anak antara lain :
1.       Senantiasa memberikan pemahaman dan mengulang–ulanginya serta menegaskan bahwa Allah adalah pencipta seluruh makhluk kepada anak. Allah yang memberik rizqi kepada kita, yang menghidupkan dan mematikan kita.
Cara penyampainnya :
1.1)       Melalui doa sehari–hari, seperti doa sebelum dan sesudah makan, doa menjelang tidur, doa setelah bagun tidur dan yang lain. Agar menjadikan anak sering menyebut Allah untuk memohon sesuatu dan mengetahui keberadaan dan keagungan Allah.
1.2)       Dengan cerita atau kisah nabi–nabi, sahabat, orang sholeh yang memiliki keimanan yang kuat atau cerita hasil karya sendiri tentang keagungan Allah, tentang balasan Allah kelak saat hari pembalasan dan sebagainya di waktu santai anak seperti menjelang tidur.
1.3)       Dengan lagu–lagu Islami atau lagu–lagu lain yang syairnya bisa dimotifikasi sendiri dengan tujuan mengenalkan kepada anak bahwa Allah adalah maha Pencipta misalnnya : lagu bintang kecil syairnya dapat dimodifikasi menjadi “Bintang Kecil diciptakan Allah.”
1.4)       Dengan hafalan surat pendek disertai penjelasan artinya.
2.       Memberi informasi–informasi Islam pada anak di saat–saat kritis. Yaitu pada saat anak melihat fakta yang tidak Islami, baik kenyataan ataupun di televisi agar anak dapat mengelompokkan ada perbuatan “baik” yang boleh atau harus dilakukan seperti sholat, makan dengan tangan kanan, berdoa dan sebagainya. Dan ada perbuatan “jelek” yang tidak boleh dilakukan, seperti berbicara kasar pada orang tua atau teman, Permbinaan kepribadian awal anak juga dilakukan dalam keluarga Luqman yang tertulis dalam Al Qur’an surat Luqman (31) ayat 13, 16, 17, 18 dan 19. Diceritakan bahwa Luqman memberikan nasehat kepada anaknya untuk tidak mempersekutukan Allah karena hal tersebut adalah kezaliman yang besar, mendirikan shalat, menyuruh manusia pada kebaikan dan mencegahnya pada kemungkaran, bersabar dalam cobaan yang menimpa. Sebab hal tersebut merupakan kewajiban yang diperintahkan Allah. Luqman juga menasehati sang anak agar tidak bersikap sombong karena Allah tidak menyukai orang–orang yang sombong. Hadirin yang terhormat,
Demikianlah pidato ini saya sampaikan. Mohon maaf apabila terdapat tutur kata yang kurang berkenan. Terima kasih atas perhatian hadirin sekalian. Semoga yang tersampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin ya robbal ‘alamin

Wabillahi taufiq wal hidayah,
Walhamdulillah hirrabbil ‘alamin
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh