Jumat, 23 Mei 2014

Contoh Sambutan

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarukatuh

Alhamdulillah hirrabbil ‘alamin,
Washolatu wassalamu ‘ala ashrafil anbiyai wal mursalin wa’ala ‘alihi waashhabihi ajma’in.

Yang terhormat panitia penyelenggara Lomba ,
Dewan juri yang saya hormati, serta
Peserta lomba pidato yang berbahagia

Patutlah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah–Nya, sehingga kita dapat hadir dalam acara Lomba ini dalam keadaan sehat wal’afiat Isya Allah.
Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan besar kita,nabi muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang Islamiyyah.

Hadirin yang terhormat,
Pada kesempatan ini, perkenankanlah saya menyampaikan topik berkenaan tentang “Mewujudkan anak indonesia berakhlak mulia dan ceria”. Sungguh luar biasa!!!.  Banyak fakta dan Banyak data yang menunjukkan kelamnya nasib anak-anak kita di seluruh pelosok negeri ini seolah-olah tidak bisa berakhir  Berita–berita di media elektronik(TV) akhir-akhir ini masih dihiasi kasus-kasus penelantaran, juga penyiksaan anak oleh orangtua/orang terdekat mereka bahkan pembunuhan terhadap anak-anak juga terjadi.  Di samping kasus-kasus diatas juga terjadi, banyak hak-hak anak yang terabaikan, termasuk hak memperoleh pendidikan karena mahalnya biaya.

Beberapa Data yang Mengukir sebagian kecil kondisi malang anak – anak yang sangat miris yaitu:
Tahun 2010, ketika pertama kali dilakukan pendataan secara nasional, ditemukan ada sekitar 240.000 anak jalanan di 12 kota besar di Indonesia. Sekitar 5-7% dari mereka, mengaku lari dari rumah karena kekerasan dalam rumah tangga. Setiap tahun, jumlah anak jalanan terus meningkat. Kementerian Sosial pada 2009 mencatat ada 5,4 juta anak terlantar di seluruh Indonesia. Dan masih banyak lagi kasus lain yang sebenarnya masih tersimpan dan tak teridentifikasi.  Bagaimana hal ini tidak menjadi sorotan kita, ini persoalan yang membutuhkan penanganan yang serius.
Anak-anak harusnya dididik agar menjadi generasi penerus yang handal, demi kelangsungan kehidupan masyarakat dan negara di masa mendatang. Sesungguhnya anak-anak adalah peletak masa depan orang dewasa, masa depan bangsa dan masa depan peradaban. Sehingga bisa kita katakan kondisi yang hari ini merampas hak anak – anak tidak bisa dibiarkan, karena berarti mempertaruhkan nasib seluruh umat manusia. Allah swt. Berfirman:,

يَاَ يُّـهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْاقُوْا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَقُوْدُهَاالنَّاسُ وَالْحِـجَارَةُ       اَلْاَيَةْ

 “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya (terdiri dari ) manusia dan batu…” (QS. At-Tahrim : 6)

 Hadirin yang terhormat,

Berdasarkan gambaran generasi dambaan umat yang terpaparkan tadi, perlunya pembinaan akhlak dan kepribadian terhadap anak atau remaja, agar diharapkan terwujudnya generasi muda sebagai sosok generasi dambaan umat.
Pembinaan kepribadian memang semestinya dilakukan mulai masa kanak–kanak. Sebab anak–anak dan masa kanak–kanak adalah satu periode dalam hidup manusia yang sangat fundamental. Proses perkembangan dan pertumbuhan yang dilalui seseorang di masa kanak–kanak akan menentukan bagaimana kelak ia dimasa dewasa. Sehingga sangat tepat kalau dikatakan bahwa masa kanak–kanak adalah masa yang sangat vital bagi penentu arah kehidupan manusia. Tumbuh dan berkembangnya seorang anak tergantung pada pola asuh orang tuanya.
Hal–hal yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam rangka membentuk pola pikir yang Islami pada anak antara lain :
1.       Senantiasa memberikan pemahaman dan mengulang–ulanginya serta menegaskan bahwa Allah adalah pencipta seluruh makhluk kepada anak. Allah yang memberik rizqi kepada kita, yang menghidupkan dan mematikan kita.
Cara penyampainnya :
1.1)       Melalui doa sehari–hari, seperti doa sebelum dan sesudah makan, doa menjelang tidur, doa setelah bagun tidur dan yang lain. Agar menjadikan anak sering menyebut Allah untuk memohon sesuatu dan mengetahui keberadaan dan keagungan Allah.
1.2)       Dengan cerita atau kisah nabi–nabi, sahabat, orang sholeh yang memiliki keimanan yang kuat atau cerita hasil karya sendiri tentang keagungan Allah, tentang balasan Allah kelak saat hari pembalasan dan sebagainya di waktu santai anak seperti menjelang tidur.
1.3)       Dengan lagu–lagu Islami atau lagu–lagu lain yang syairnya bisa dimotifikasi sendiri dengan tujuan mengenalkan kepada anak bahwa Allah adalah maha Pencipta misalnnya : lagu bintang kecil syairnya dapat dimodifikasi menjadi “Bintang Kecil diciptakan Allah.”
1.4)       Dengan hafalan surat pendek disertai penjelasan artinya.
2.       Memberi informasi–informasi Islam pada anak di saat–saat kritis. Yaitu pada saat anak melihat fakta yang tidak Islami, baik kenyataan ataupun di televisi agar anak dapat mengelompokkan ada perbuatan “baik” yang boleh atau harus dilakukan seperti sholat, makan dengan tangan kanan, berdoa dan sebagainya. Dan ada perbuatan “jelek” yang tidak boleh dilakukan, seperti berbicara kasar pada orang tua atau teman, Permbinaan kepribadian awal anak juga dilakukan dalam keluarga Luqman yang tertulis dalam Al Qur’an surat Luqman (31) ayat 13, 16, 17, 18 dan 19. Diceritakan bahwa Luqman memberikan nasehat kepada anaknya untuk tidak mempersekutukan Allah karena hal tersebut adalah kezaliman yang besar, mendirikan shalat, menyuruh manusia pada kebaikan dan mencegahnya pada kemungkaran, bersabar dalam cobaan yang menimpa. Sebab hal tersebut merupakan kewajiban yang diperintahkan Allah. Luqman juga menasehati sang anak agar tidak bersikap sombong karena Allah tidak menyukai orang–orang yang sombong. Hadirin yang terhormat,
Demikianlah pidato ini saya sampaikan. Mohon maaf apabila terdapat tutur kata yang kurang berkenan. Terima kasih atas perhatian hadirin sekalian. Semoga yang tersampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin ya robbal ‘alamin

Wabillahi taufiq wal hidayah,
Walhamdulillah hirrabbil ‘alamin
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh


0 komentar:

Posting Komentar